Sebelumnya, warga yang rumahnya tergenang banjir memilih menempati lantai dua rumah mereka, termasuk menyimpang barang berharga. Tapi setelah debit air terus bertambah dan kabar akan datang banjir susulan, sebagian warga 'menyerah' dan memilih mengungsi ke tempat sanak saudara.
Pantauan tim era.id di lokasi. Sekitar pukul 17.00 WIB, aktivitas warga mulai ramai. Mereka mulai mengevakuasi barang-barang rumah tangga seperti kasur, lemari, mesin cuci, TV, kulkas, dan lainnya ke SDN Pejaten Timur 22 Pagi.
(Yasir/era.id)
Endah, warga sekitar, mengatakan banjir di wilayahnya sudah sering terjadi. Siklus tersebut terjadi hampir setiap lima tahun sekali.
"Udah biasa kayak begini. Biasanya tiap lima tahun kita ngungsi di SD kaya begini," ujarnya saat ditemui era.id di lokasi.
Aktivitas belajar-mengajar pun diliburkan setiap banjir melanda. Dikarenakan sekolah menjadi tempat evakuasi barang dan korban banjir.
Suasana lokasi banjir di Pejaten Timur (Yasir/era.id)
Warga memilih mengemasi dan mengevakuasi barang-barangnya ke tempat yang aman, karena mengetahui kabar akan datang banjir susulan. "Siap-siap ini, ngerinya nanti malem makin tinggi," kata Zaenal, warga RT 05, Pejaten Timur.
Hujan deras sejak kemarin malam menyebabkan tinggi muka air di wilayah hulu Sungai Ciliwung di daerah Bogor meningkat. Dampaknya, tinggi muka air Bendung Katulampa mencapai 240 cm hingga pukul 09.05 WIB dan levelnya dinyatakan siaga I.
"Level Siaga I di Bendung Katulampa jika tinggi muka air Sungai Ciliwung di atas 200 sentimeter," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya, Senin (5/2/2018).
Banjir diperkirakan menggenangi beberapa wiilayah di Jakarta, seperti Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Bidara Cina, dan Kampung Melayu. Namun menurut Sutopo, banjir tidak akan meluas karena hujan tidak merata.
Sutopo menyampaikan, saat ini hujan masih mengguyur wilayah Bogor sehingga debit air Sungai Ciliwung masih bisa bertambah. Pada sembilan jam ke depan, air kiriman dari Bogor diprediksi akan sampai di Pintu Air Manggarai, Jakarta.