Kepulangan Ribuan TKI Bisa Picu Gelombang Kedua Penularan COVID-19

| 05 May 2020 10:14
Kepulangan Ribuan TKI Bisa Picu Gelombang Kedua Penularan COVID-19
Presiden Jokowi (Dok. BPMI)
Jakarta, era.id - Puluhan ribu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari luar negeri telah tiba di Tanah Air beberapa waktu lalu. Kepulangan mereka dinilai berpotensi menimbulkan klaster baru penularan COVID-19.

Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk memperketat pengawasan terhadap kemungkinan munculnya klaster baru penyebaran virus korona dari TKI yang baru pulangd ari luar negeri.

Berdasarkan laporan yang diterimanya sudah ada 89.000 TKI yang pulang ke Tanah Air. Jumlah ini diprediksi akan bertambah pada bulan ini menjelang Lebaran. Selain TKI klaster Jemaah Tabligh Akbar di Gowa, Sulawesi Selatan, klaster industri dan juga klaster dari orang-orang yang masih nekat mudik juga perlu diawasi ketat. 

 

Mantan Walikota Solo ini tidak ingin ada gelombang kedua wabah COVID-19 di Indonesia.

"Ini perlu betul-betul dimonitor secara baik. Kita lihat bahwa pekerja migran Indonesia, laporan yang saya terima sudah 89.000 yang sudah kembali. Dan akan bertambah lagi kemungkinan 16.000. Ini betul-betul harus ditangani, dikawal secara baik di lapangan. Sehingga jangan sampai muncul gelombang kedua," ujarnya dalam telekonferensi pers Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (4/5).

Ia juga mengatakan evaluasi terhadap kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di empat Provinsi dan 22 kabupaten/kota perlu dilakukan. Presiden Jokowi ingin, kebijakan ini dilakukan secara ketat dan efektif.

"Dan saya melihat beberapa Kabupaten dan Kota telah melewati tahap pertama dan akan masuk tahap kedua. Ini perlu evaluasi. Mana yang penerapannya terlalu over, terlalu kebablasan dan mana yang masih terlalu kendor. Evaluasi ini penting, sehingga kita bisa melakukan perbaikan-perbaikan di Kota, Kabupaten maupun Provinsi yang melakukan PSBB," ucapnya.

 

Rekomendasi