Ketika Virus Corona Berakhir, Kita Tetap Merasa Aman Naik Transportasi Publik?

| 15 May 2020 00:15
Ketika Virus Corona Berakhir, Kita Tetap Merasa Aman Naik Transportasi Publik?
Terminal Kampung Melayu (Foto: Angga/era.id)
Jakarta, era.id - Kepala daerah di Jabodetabek sepakat Commuter Line harus disetop untuk mencegah bahaya penyebaran COVID-19. Kerumunan orang dalam transportasi publik memang punya potensi tinggi terhadap penularan.

Bukan cuma Commuter Line, sejumlah transportasi publik sudah putar otak supaya metode jaga jarak tetap terjaga antar penumpang. Di satu sisi mereka juga terus sosialisasi kalau mereka rutin membersihkan untuk mencegah virus nempel.

Toh, rasa khawatir tetap ada di setiap warga yang naik angkutan umum. Apalagi sebelumnya sudah ada tiga penumpang commuter line yang terinfeksi virus.

Staf Ahli Menteri Perhubungan (Menhub), Bambang Prihartono menilai kondisi ini membuat ada pekerjaan rumah besar dalam sektor transportasi pascapandemi COVID-19. PR nya itu, bagaimana mengajak kembali masyarakat untuk menggunakan angkutan umum ketimbang mobil pribadi.

"Mulai memikirkan bagaimana investasi urban transport ke depannya karena perubahan pergerakan masyarakat sehingga DKI Jakarta memiliki pekerjaan rumah baru. Masyarakat yang sebelumnya cenderung menggunakan angkutan umum, saat ini beralih menggunakan kendaraan pribadi," kata Bambang seperti dilansir dari Antara, Kamis (14/5/2020).

Seperti kita tahu, alasan banyaknya masyarakat menggunakan kendaraan pribadi saat ini karena merasa lebih aman dan tidak berpotensi tertular COVID-19.

"Ini pekerjaan rumah kita ke depan adalah bagaimana masyarakat kembali beralih ke angkutan umum, kita harus melakukan investasi massal secara besar-besaran supaya masyarakat kembali tertarik untuk menggunakan angkutan umum," katanya.

Selain itu, dia juga memandang perlu mengupayakan subsidi transportasi publik agar masyarakat mau kembali menggunakan angkutan umum.

Dalam paparannya, Staf Ahli Menhub tersebut menyampaikan bahwa penerapan subsidi transportasi tepat sasaran akan dapat meningkatkan kelayakan finansial pengembangan transportasi logistik dan penumpang, tanpa mengorbankan masyarakat yang membutuhkan.

Di samping itu, Bambang juga melihat peran transportasi pada saat COVID-19. Pada situasi sekarang ini arus lalu lintas logistik tetap diperbolehkan mengingat pemerintah ingin mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang minimal.

Rekomendasi