Meski Antre dan Dipadati, Commuter Line Tetap Jadi Primadona

| 09 Jun 2020 19:19
Meski Antre dan Dipadati, Commuter Line Tetap Jadi Primadona
Suasana dalam Commuter Line Jabodetabek tujuan Jakarta Kota-Bogor, Selasa sore (9/6/2020). (Ojay/era.id)
Jakarta, era.id - Perdebatan kecil terjadi di depan pintu masuk Stasiun Cawang, Jakarta Selatan, sore tadi. Seorang ibu paruh baya ngotot ingin masuk ke dalam area stasiun, kendati petugas telah memperingati bahwa pihaknya kini telah membatasi jumlah orang di area peron stasiun.

"Untuk tujuan Bogor, Depok, Manggarai, Jatinegara, silakan mengantre," teriak Indra, petugas stasiun kepada para penumpang, seraya mengarahkan untuk membuat barisan mengular, Selasa (9/6/2020).

Pembatasan penumpang ini dilakukan petugas stasiun dengan cara hanya mengizinkan calon penumpang masuk ke area peron menjelang kereta siap diberangkatkan. 

Antrean penumpang KRL Jabodetabek di depan pintuk masuk Stasiun Cawang. (Ojay/era.id)

Pantauan era.id di lokasi, Selasa sore, sekitar pukul 17.20 WIB, antrean penumpang commuter line sempat terjadi di depan pintu masuk Stasiun Cawang. Salah seorang penumpang, Wira mengatakan kebijakan ini sangat baik untuk penumpang, sebagai upaya pencegahan terpapar virus korona.

"Tidak apa-apa, jadi biar tertib penumpangnya," kata Wira.

Namun, pandangan lain disampaikan Sudrajat, seorang karyawan swasta yang menyebut belum ada physical distancing (jaga jarak fisik) antar penumpang, baik saat mengantre masuk stasiun, terlebih di dalam Commuter Line Jabodetabek.   

"Ya, antrenya kan deket-deketan. Jadi, tetap enggak physical distancing sih. Di dalam kereta juga masih agak padat, apalagi kalau jam sibuk," kata dia kepada era.id.

Dilihat era.id di dalam Commuter Line tujuan Jakarta Kota-Bogor, jaga jarak fisik memang tidak tampak. Antara satu penumpang dengan penumpang lain hanya berjarak sekitar 30-50 sentimeter. Meski begitu, para penumpang tampaknya sudah mengerti aturan jaga jarak di tempat duduk penumpang. 

Volume penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) hari ini hingga pukul 14.00 WIB tercatat ada 152.241 pengguna atau berkurang sekitar 10,5 persen dibandingkan waktu yang sama pada Senin kemarin (8/6) yang mencapai 170.180 pengguna. Namun demikian, keberadaan moda transportasi berbasis rel ini masih diminati warga di tengah pandemi.

Suasana dalam Commuter Line Jabodetabek tujuan Jakarta Kota-Bogor, Selasa sore (9/6/2020). (Ojay/era.id)

Komunikasi Perusahaan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan, dari pola perjalanan para pengguna KRL memang selama ini terdapat peningkatan jumlah pengguna pada hari Senin terutama pagi hari, dan akan kembali meningkat pada hari Jumat terutama pada sore hari.

"Untuk itu KCI akan tetap mewaspadai peningkatan kembali jumlah pengguna pada hari Jumat mendatang," kata Anne dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (9/6/2020). 

Menurut dia, situasi di sejumlah stasiun KRL pada Selasa 9 Juni ini terpantau kondusif, misalnya di Stasiun Bogor dan Rangkasbitung, sejak pagi tadi situasi terpantau normal.

"Antrean pengguna sebagai bentuk penyekatan tetap ada, namun tidak mengular seperti pada Senin (8/6) kemarin. Para pengguna jasa KRL pun terlihat tertib mengikuti marka dan arahan petugas di stasiun tersebut," ujarnya.

 

Sama seperti kemarin, hari ini PT KCI tetap mengoperasikan 935 perjalanan KRL dengan waktu operasional sejak pukul 04.00 WIB-21.00 WIB yang melayani seluruh lintas.

PT KCI berharap para pengguna dapat bekerja sama untuk dapat menciptakan situasi kondusif saat sore ini, sehingga bila ada antrean di stasiun dapat berjalan dengan tertib. Pembatasan jumlah pengguna juga tetap 35-40 persen pada tiap kereta atau sekitar 74 orang.

PT KCI mengimbau pengguna jasa senantiasa mematuhi protokol kesehatan saat akan naik KRL, seperti pemeriksaan suhu tubuh, menggunakan masker, menjaga jarak antar-pengguna, serta mengikuti marka dan arahan petugas di lapangan.

Tags : commuter line
Rekomendasi