Tim Editor
Dalam sebuah latihan militer, helikopter OH-58D milik Taiwan menghantam landasan di Hsinchu dan terbakar, kata pihak militer Taiwan, seperti diberitakan di South China Morning Post (SCMP).
<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="en" dir="ltr">A Republic of China (Taiwan) Army OH-58D Kiowa Warrior helicopter has crashed near Hsinchu just before 3:30pm local time. Two persons on board have been taken to hospital, condition unknown at this time <a href="https://t.co/U1SEdOD8ZJ">pic.twitter.com/U1SEdOD8ZJ</a></p>— Mike Yeo ??? (@TheBaseLeg) <a href="https://twitter.com/TheBaseLeg/status/1283681552828739584?ref_src=twsrc%5Etfw">July 16, 2020</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>
Kedua pilot helikopter langsung dilarikan ke rumah sakit, namun, belakangan diumumkan meninggal dunia.
Pernyataan duka cita atas meninggalnya dua pilot militer tersebut telah disampaikan oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang mengakui bahwa kepergian keduanya merupakan suatu kehilangan besar bagi Taiwan. Dia juga meminta badan terkait untuk segera memberikan dukungan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Sementara itu, insiden ini merupakan insiden ketiga yang melibatkan helikopter OH-58D buatan Amerika Serikat selama dua tahun terakhir. Pada Januari lalu, panglima militer Taiwan, Shen Yi-ming, dan tujuh prajurit lain tewas ketika sebuah helikopter Black Hawk terhempas di area pegunungan di area New Taipei. Insiden ini menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah angkatan udara, dan investigasi akan terus berlangsung selama setahun ke depan.
Latihan militer Han Kuang sendiri, seperti dinyatakan Presiden Tsai hari Kamis ini, dimaksudkan untuk "menunjukkan pada dunia upaya dan determinasi kami untuk melindungi tanah kami."
