Sandiaga: Buang Sampah di Danau Sunter, Tenggelamkan!

| 26 Feb 2018 11:11
Sandiaga: Buang Sampah di Danau Sunter, Tenggelamkan!
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan Pemprov DKI telah melakukan sejumlah tindakan menjaga kebersihan Danau Sunter. Namun, Sandi menilai langkah itu belum efektif bila masyarakat tidak ikut turun tangan.

"Penjagaan, mau bagaimanapun juga tidak akan bisa efektif. Harus masyarakat yang sama-sama menjaga," ucap Sandi, di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018).

Sandi berdalih, Pemprov DKI memiliki wewenang menjaga kebersihan danau di Jakarta. Namun hasilnya tidak akan efektif tanpa peran aktif masyarakat.  

"Masih banyak PR (pekerjaan rumah). Kemarin itu merupakan suatu awal, dan mudah-mudahan lebih banyak lagi. Di Jakarta Utara saja ada 12, di Jakarta Selatan lebih banyak lagi, Jakarta Timur juga banyak, maupun Jakarta Barat dan juga Kepulauan Seribu dan pantai utara Jakarta," tutur Sandi.

Namun, sejauh mana masyarakat dilibatkan menjaga kebersihan danau, Sandi tidak menjelaskan. Dia malah berseloroh oknum yang mencemari danau dengan sampah akan ditenggelamkan. 

"Kalau ada yang buang sampah lagi di Danau Sunter, atau mengotori Danau Sunter, harus ditenggelamkan," ucap Sandi.

Pernyataan Sandi itu disampaikan sehari setelah pertandingan adu kecepatan antara dia dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, di Danau Sunter, Minggu (25/2). Dalam pertandingan itu, Sandi berenang sedangkan Susi mendayung paddling, sejauh sekitar 1 kilometer.

Danau Sunter kini sudah lebih bersih. Danau buatan yang mulai aktif pada 1970 itu memiliki luas 33 hektare. Saking luasnya, orang sekitar membagi danau tersebut menjadi dua wilayah, barat dan timur. 

Bagian barat sebagai tempat penampungan air, beberapa sheephile juga nampak di sana. Sedangkan yang timur, digunakan sebagai tempat wisata dan olah raga air. 

Berdasarkan buku berjudul 212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe yang ditulis Zaenuddin HM, nama Sunter diyakini berasal dari nama sungai Sunter yang alirannya melewati wilayah tersebut. Buku setebal 377 halaman yang diterbitkan Ufuk Press pada Oktober 2012 itu juga menceritakan sejumlah warga yang mengatakan Sunter diambil dari kondisi sungai pada masa lalu yang airnya mengalir sangat deras. Kata deras juga disebut santer atau banter yang berarti cepat.

 

Rekomendasi