Kostrad Bentuk Tim Investigasi Kecelakaan Tank di Purworejo

| 10 Mar 2018 21:27
Kostrad Bentuk Tim Investigasi Kecelakaan Tank di Purworejo
Investigasi kecelakaan tank milik Yonif Mekanis Raider 412/ Kostrad (Istimewa)
Semarang, era.id - Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) membentuk tim investigasi kecelakaan tank milik Yonif Mekanis Raider 412/ Kostrad di Sungai Bogowonto, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang menewaskan dua orang.

"Kostrad akan mengusut tuntas kejadian ini agar tidak terulang pada kemudian hari," kata Kepala Penerangan Kostrad Letkol Inf Putra Widyawinaya di Semarang, seperti dilansir Antara, Sabtu (10/3/2018).

Menurut dia, kejadian naas tersebut bermula ketika dilaksanakan kegiatan outbond yang diikuti siswa TK dan PAUD dari sejumlah wilayah di Purworejo. Dalam kegiatan itu, salah satunya dilaksanakan keliling asrama markas Yonif Mekanis Raider dengan menggunakan kendaraan tempur.

"Saat melaksanakan pengenalan lingkungan dengan menggunakan kendaraan tempur ini terjadi kecelakaan yang tidak diperkirakan," katanya.

Dia menjelaskan saat kejadian, tank yang ditumpangi anak-anak itu melintas di sungai yang berpasir. Diduga karena dasar sungai yang tidak kokoh menyebabkan kendaraan tempur tersebut miring dan terperosok.

Tim investigasi kecelakaan tank (Foto: Istimewa)

Sementara, para penumpang yang berada di atasnya sebagian jatuh ke sungai hingga terbawa derasnya aliran. "Dua korban tidak terselamatkan, Pratu Randi Suryadi dan Kepala Sekolah PAUD Ananda, Iswandari," katanya.

Putra menyampaikan bela sungkawa kepada pihak keluarga korban maupun masyarakat yang terkait dengan kecelakaan tersebut.

Sebelumnya, diperoleh informasi pada Sabtu siang terjadi kecelakaan satu tank angkut personel M-113 di Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah. Tank itu mengangkut anak-anak PAUD Ananda, dari Kelurahan Sindurjan, Purworejo, serta anak TK.

Rombongan PAUD Ananda yang turut dalam program outbond yang melibatkan tiga unit tank angkut personel M-113 itu terdiri dari 16 anak dan seorang guru.

Selain mereka, masih ada TK Masitoh (71 anak dan empat guru), TK Siwi (20 anak dan dua guru), PAUD Lestari (20 anak dan empat guru), PAUD Handayani (35 anak).

Tidak ada yang meninggal di dalam kabin tank. Adapun korban jiwa terjadi pada saat mereka sudah keluar dari tank dan terseret arus Sungai Bogowonto.

Rekomendasi