Asia Juga Punya Anak Muda 'Berbahaya'

| 21 Jul 2018 16:30
Asia Juga Punya Anak Muda 'Berbahaya'
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Era milenial menjadi lapangan berumput hijau bagi pengusaha muda yang ingin merintis perusahaan berbasis ekonomi digital, atau populer dengan istilah startup. Terbukti, telah banyak pengusaha yang mampu gapai kesuksesan dari bisnis zaman now ini.

Tim era.id menghimpun nama anak muda yang sukses membangun dan membesarkan startup di Asia. Demikian rangkumannya;

1. Zhang Zetian

Masih berusia 24 tahun tapi berhasil membawa JD.com yang didirikan pada 2014 menjadi salah satu pemain besar e-commerce di China bahkan dunia dengan valuasi 25,7 juta dolar AS. Dia diberi gelar miliuner wanita termuda di China versi Forbes.

JD.com mengusung platform penjualan online yang menyediakan berbagai kebutuhan konsumen, sekaligus menjadi pengiriman produk dan menyediakan ruang bagi pihak ketiga untuk menjual produknya.

Kekayaan bersih Zhang ditaksir mencapai 11,6 dolar AS yang juga dialokasikan untuk investasi dalam enam startup besar, salah satunya adalah Uber. Zhang mahir membangun branding perusahaan dan memahami karakteristik kebutuhan konsumen hingga berhasil menembus ranah fesyen dunia dan bermitra dengan penyelenggaraan Milan Fashion Week. 

2. Zhang Ziming

Penemu sekaligus pemimpin perusahaan salah satu penyedia konten teknologi big data dan machine learning terbesar di China, Beijing Bytedance Technology, masih berusia 34 tahun tapi nilai valuasi perusahaannya sudah mencapai 20 juta dolar AS.

Produk utama dari Beijing ByteDance adalah toutiao.com yang memiliki 120 juta pengguna aktif per hari yang bertumpu pada pemanfaatan teknologi data dan artificial intelligence. Beberapa media ternama di China menjadi penyuplai ke aplikasi agregator berita ini. Antara lain kantor berita Xinhua dan Caixin. 

Zhang berhasil membawa perusahaannya menjadi perusahaan "unicorn" dengan total nilai investasi mencapai 3,1 miliar dolar Amerika. Bulan Januari lalu, Toutiao, aplikasi penyedia berita terkini paling populer di China baru merekrut 2.000 orang sebagai konten kurator. Sehingga saat ini perusahaan yang memiliki valuasi mencapai 30 miliar dolar AS ini memiliki total 4.000 konten kurator.

3. Frank Wang

Pemilik SZ DJI Technology Co, Frank Wang (36), berhasil masuk daftar miliarder termuda versi Forbes. Perusahaan ini berhasil menghadirkan drone kecil penuh tenaga dengan baling-baling Phantom-nya. Dengan 2.800 karyawan, perusahaannya saat ini sudah melebarkan sayap mulai dari Shenzhen, Hong Kong, Los Angeles, Rotterdam, Tokyo, hingga Kobe.

4. Chris Fang

Bos ritel belanja online Shopee, Chris Fang, memulai kariernya sebagai tim divisi bisnis game mobile Garena selama dua tahun. Chris juga sempat jajaki posisi Direktur Regional Zalora bagian Asia Tenggara dan menjadi Chief Puchasing Officer Lazada Asia Tenggara. Chis membawa Shopee hadir di 7 negara; Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand,Vietnam, Filipina, dan Taiwan, dengan nilai valuasi 3,75 juta dolar AS.

Chris melihat Asia Tenggara adalah market place yang dapat tumbuh dengan baik. Daya beli dan komposisi kelas menengah yang besar menjadi salah satu daya tarik Shopee untuk mengembangkan usahanya di negara-negara tersebut.

Ide pengembangan pengusaha muda yang diusung Chris sejalan dengan bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang. Semakin banyak pengusaha muda yang tumbuh dan berkembang di Indonesia akan membuat roda perekonomian, terutama di industri digital dan kreatif, berjalan dengan baik.

Selain itu, Chris tidak hanya mendorong tumbuhnya pengusaha muda, dia juga menyediakan tempat bagi para pengusaha itu memasarkan produknya melalui platform Shopee.

Kesuksesan anak-anak muda membangun dan membesarkan startup menjadi inspirasi dan idola pemuda lainnya. Di Amerika Serikat misalnya, Pendiri Facebook Mark Zuckerberg bahkan diisukan menjadi capres AS karena memiliki Facebook yang dia dirikan menjadi salah satu perusahaan paling sukses di dunia. Pendapatannya 40,7 miliar dolar AS dengan perolehan laba bersih 15,9 miliar dolar AS pada 2017.

Di AS, Facebook memiliki 223,1 juta pengguna. 39,4 juta pengguna di antaranya berada pada rentang usia 18-24 tahun, 58,3 juta pengguna berusia 25-34 tahun, 42,4 juta (35-44 tahun), 35,4 (45-54), 26,5 juta (55-64), hingga 21,1 juta pengguna berusia lanjut, 65 tahun ke atas.

Meski dinilai bisa mendapat banyak dukungan dari pemilih muda di AS, dan kuat modal finansial, tapi Mark membantah isu bakal maju sebagai capres.

"Beberapa dari kalian bertanya dan menganggap bahwa saya akan mencalonkan diri sebagai pejabat publik, saya katakan tidak," kata Mark, dalam akun Facebook-nya.

Lalu bagaimana di Indonesia? Tim era.id akan menyajikan datanya, nantikan.

(Infografis/era.id)

Rekomendasi