Tim Editor
Pertemuan ini terjadi 22 Januari 2018. Rombongan Pratikno disambut langsung CEO PT Go-Jek Indonesia, Nadiem Makarim. Pria lulusan Harvard ini mengajak Pratikno berkeliling kantornya. Salah satu ruangan yang ditunjukkan Nadiem adalah ruangan Go-Learn yang berbentuk seperti bioskop dan dapat menampung sekitar 200 orang. Selain untuk Go-Learn (Internal Learning), ruangan ini dapat juga difungsikan untuk menonton film layaknya bioskop.
Nadiem sempat menjelaskan budaya kerja yang sudah dia bangun selama ini. Bagi Nadiem, anggota tim yang ideal untuk bekerja secara intensif adalah lima orang. Jika lebih, dia yakin tidak akan efektif.
Nadiem bukanlah orang sembarangan. Melalui tangan dinginnya, dia sanggup bikin Go-Jek menjadi sebuah startup unicorn. Predikat khusus buat startup yang valuasinya melebihi angka 1 miliar dolar AS.
Go-Jek hadir di 50 kota di seluruh Indonesia. Pengguna dan konsumen aktif maupun pasif Gojek mencapai angka 15 juta tiap bulan. Go-Jek sanggup menyerap lebih dari 900.000 tenaga kerja yang digandeng sebagai pengemudi mitra. Selain itu, Go-Jek juga telah menggandeng 125.000 lebih merchants. Bukan hal yang bisa dianggap remeh tentunya. Nadiem dan Go-Jek sudah menjelma menjadi salah satu kekuatan ekonomi negeri ini.
Terus, kira-kira apa aja yang diobrolin Pratikno sama Nadiem ya? Jangan-jangan ada pesan khusus dari Jokowi....
