Umat Hindu di Bali Jalani Brata Penyepian

| 17 Mar 2018 06:38
Umat Hindu di Bali Jalani Brata Penyepian
Ilustrasi perayaan Nyepi di Bali. (Pixabay)
Mangupura, era.id - Umat Hindu di Bali mulai menjalani Catur Brata penyepian pada Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 yang jatuh pada Sabtu (17/3/2018). Catur Brata ini dimulai pukul 06.00 WITA dan berlangsung 24 jam ke depan.

Ritual Catur Brata penyepian tersebut, yakni Amati Karya (tidak bekerja), Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang).

Dilansir dari Antara, wilayah Desa Adat Tuban, Badung, Bali, mulai lengang tanpa adanya aktivitas masyarakat sejak pukul 06.00 WITA.

Pecalang (petugas keamanan adat Bali) di kawasan Desa Adat Tuban juga tampak mulai berpatroli untuk memastikan tidak ada warga yang melakukan aktivitas di luar rumah.

Pecalang juga mendirikan sejumlah pos jaga di perbatasan desa dan di sejumlah persimpangan jalan untuk memastikan pelaksanaan Nyepi tetap tenang dan hening.

Sementara, kondisi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, yang masuk kawasan Desa Adat Tuban, juga tampak sepi, tanpa aktivitas penerbangan. Pengelola Bandara Ngurah Rai juga sudah mulai menghentikan operasionalnya selama 24 jam.

Sejumlah operator seluler juga sudah mulai menonaktifkan layanan internetnya sesuai dengan kebijakan Kemenkominfo dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 378 tahun 2018. Surat edaran itu mengimbau penyelenggara telekomunikasi, penyedia layanan internet di Bali untuk mematikan internet saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940.

Rekomendasi