Wakil Rakyat di Parlemen Melemah karena Novanto

| 19 Nov 2017 21:00
Wakil Rakyat di Parlemen Melemah karena Novanto
Ketua Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM, Zainal Arifin Mochtar . (Zakiyah/era.id)
Jakarta, era.id - Ketua Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM, Zainal Arifin Mochtar merasa heran terhadap sikap para wakil rakyat di parlemen yang lebih menyerang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ketimbang Setya Novanto.

Menurutnya, perilaku itu semakin memperburuk citra DPR. Bahkan, bisa menjelekkan partai yang menaungi Novanto. Status ketua DPR itu sudah jelas sebagai tersangka korupsi megaproyek e-KTP yang merugikan keuangan negara senilai RP2,3 triliun. 

Mestinya, kata Zainal, anggota DPR di parlemen bisa memberi gambaran bagaimana proses penegakan hukum yang sepantasnya bagi ketua mereka.

"Itu membuat citra DPR kemudian semakin lemah dan menghilang," kata Zainal di Kantor DPP PSI, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2017).

Selain memperburuk citra DPR, dampak status Novanto yang juga menjabat ketua umum Partai Golkar perlu disurvei. Hasil survei nantinya dapat melihat, sejauh mana pengaruh citra buruk Novanto mempengaruhi ketertarikan anak muda terhadap dunia perpolitikan di Indonesia.

Pasalnya, kata Zainal, anak muda era sekarang adalah generasi yang ingin memperbaiki. Suara anak muda sekarang, khususnya kaum millenials harus digaungkan.

"Apakah berdasarkan kejadian Novanto ada penurunan minat politik? Tapi bisa juga sebaliknya, di mana anak muda barangkali ditantang untuk membuktikan bahwa kita bukan Novanto," tegasnya.

Tags :
Rekomendasi