"Kejadiannya pukul 18.25 WIB di perlintasan tak terjaga di km 215+8. Akibat kecelakaan tersebut jalur kereta api tidak dapat dilalui," ujar Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto dilansir Antara, Sabtu (7/4/2018).
Dia menambahkan, akibat kecelakaan ini, masinis kereta api meninggal dunia dan empat orang luka-luka.
"Sejauh ini korban meninggal dunia satu orang. Yakni masinis KA atas nama Mustofa warga Balerejo, Kabupaten Madiun," ujar Supriyanto.
Sedangkan, empat orang korban luka adalah seorang asisten masinis, Hendra Wahyudi, dan tiga lainnya merupakan penumpang KA.
"Untuk tiga orang penumpang KA mengalami luka ringan, sedangkan asisten masinis mengalami luka di kepala dan harus dirawat di Rumah Sakit Attin Husada Ngawi," katanya.
Ia menjelaskan, jumlah penumpang KA Sancaka saat mengalami kecelakaan tersebut mencapai 570 orang untuk kelas eksekutif dan ekonomi. Dia bersyukur karena semua penumpang KA tersebut terdata dalam kondisi selamat.
PT KAI telah melakukan upaya evakuasi penumpang dengan menggunakan empat kereta ekonomi yang tersisa di lokasi ke Stasiun Kedungbanteng, Sragen.
Setelah itu, penumpang KA Sancaka akan dialihkan dengan menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanannya ke tujuan masing-masing.
"Gerbong yang masih normal di atas rel mencapai empat kereta. Gerbong tersebut digunakan untuk menarik penumpang ke Stasiun Kedungbanteng. Dari Stasiun Kedungbanteng, penumpang akan dialihkan menggunakan bus untuk menuju daerah tujuannya," kata dia.
Adapun, jumlah rangkaian KA Sancaka saat mengalami kecelakaan mencapai 11 kereta yang terdiri dari satu kereta pembangkit, lima kereta eksekutif, satu kereta makan dan empat kereta ekonomi.
Dari 11 kereta atau gerbong itu, sebanyak empat kereta ekonomi masih normal, sedangkan kereta lainnya mengalami anjlok dan lokomotif terguling akibat tabrakan dengan truk trailer tersebut.
Jalur kereta api dialihkan
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengatakan, beberapa kereta api yang melintasi jalur selatan ke utara dialihkan dan terpaksa memutar lewat jalur utara serta berangkat dari Stasiun Surabaya Pasarturi.
Ia menyebutkan pengalihan terjadi pada KA 41 Gajayana, yang telah sampai di Walikukun akan kembali ke Surabaya Gubeng sebagai KA 7024.
Kemudian, KA 7063 Jayakarta yang sampai di Kedunggalar kembali ke Stasiun Gubeng sebagai KA 7036 dan KA 43 Bima yang sampai di Madiun kembali ke Surabaya Gubeng sebagai KA 4s.
Berikutnya, KA 49 Turangga, KA 85 Sancaka, KA 91 Malabar, KA 171 Matarmaja, KA 141 Majapahit yang kesemuanya kembali ke Stasiun Surabaya Gubeng, lalu melanjutkan berangkat dari Stasiun Pasarturi menuju jalur utara.
Gatut menambahkan, bagi penumpang yang tidak berkenan dengan pengalihan tersebut, tiket bisa dikembalikan ke stasiun, dan PT KAI siap mengembalikan 100 persen.