ERA.id - Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi menanggapi predikat cumlaude atau IPK 4.0 yang diterima Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam program Doktor Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB), kemarin.
Eko lantas menyindir dengan bertanya apakah ada orang Indonesia yang lebih cerdas dari Ibas yang berhasil meraih IPK sempurna 4.0. Ia pun menyebut jika nilai tersebut bisa ditambah, pasti akan ditambahkan.
"Alhamdulillah. Adakah orang Indonesia yang lebih cerdas dari Ibas? Lulus dengan IPK 4.0. Jika untuk IPK masih bisa ditambah angkanya, saya rasa pasti akan ditulis angka segitu," cuit Eko Kuntadhi di akun Twitternya, Kamis (26/8/2021).
Ia lantas menyindir dengan mengatakan bahwa sekelas fisikawan yang dikenal memiliki IQ di atas rata-rata seperti Albert Einstein bakal minder dengan kecerdasan Ibas.
"Mengukur kejeniusan memang bukan perkara mudah. Einstein bakal minder," tambah Eko.
Sebelumnya, gelar doktor Edhie Baskoro Yudhoyono resmi disahkan melalui Wisuda Daring Program Pendidikan Sarjana, Profesi Dokter Hewan, Magister, dan Doktor Tahap VII Tahun 2021 Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara ini berlangsung pada Rabu (25/8) sejak pukul 09.00 WIB hingga 11.25 WIB.
Ibas merupakan mahasiswa Program Doktor Manajemen Bisnis (DMB) Angkatan 12 dan telah melakukan uji disertasi berjudul “Strategi Pembiayaan dan Investasi untuk Pengembangan Pariwisata Terpadu yang Berkelanjutan dan Inklusif” yang disiarkan secara langsung dan disaksikan ribuan masyarakat Indonesia.
Ibas menerangkan bahwa pemilihan disertasi dengan topik pengembangan pariwisata terpadu disebabkan belum ada studi yang secara khusus mengkaji strategi pembiayaan dan investasi untuk pengembangan pariwisata terpadu, inklusif, dan berkelanjutan.
Hasil penelitian Ibas mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, khususnya apresiasi dari Dewan Penguji. Prof. DR. Ir. M Syamsul Maarif, M.Eng merupakan salah satu dewan penguji disertasi milik Ibas. Ia menilai bahwa hasil disertasi Ibas sangat sempurna.
“Pertama, selamat promovendus Edhie Baskoro Yudhoyono yang telah menghasilkan suatu disertasi yang sangat ilmiah dan sempurna. Kenapa saya bilang sempurna? Karena metodenya sangat lengkap, multimethod, semua ada,” tutur Prof. Maarif.
Prof. Maarif juga mengatakan bahwa Ibas berbeda dari politisi kebanyakan, karena disertasi yang diangkat bukan persoalan politik. Biasanya, kata Prof. Maarif, di jurusan apa pun, politikus selalu membuat disertasi politik dan tidak ada yang analisisnya seluas disertasi milik Ibas.
“Disertasi ini perlu diapresiasi bukan karena siapanya melainkan isinya,” ucap Prof. Maarif.
Sementara itu, dari pihak keluarga, mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan ayahanda Ibas mengatakan Ibas telah memperlihatkan bahwa ia memiliki kepedulian terkait masalah yang sangat krusial di negeri ini, yaitu masalah ekonomi, investasi pembangunan, kepariwisataan, dan sekaligus memberikan solusi melalui disertasinya.
SBY memaknai kelulusan Ibas sebagai awal yang baru.
“Untuk EBY (Edhie Baskoro Yudhoyono) ini adalah a new beginning for you. Insyallah a good beginning,” kata SBY.