Selain itu, Budi Karya mengimbau agar masyarakat yang mudik tidak menggunakan kendaraan roda dua seperti motor untuk mudik. Lantaran angka kecelakaan dari pemudik motor merupakan yang terbanyak.
“Tahun lalu itu yang namanya motor banyak kecelakaan. Oleh karena itu, kalau bisa saudara-saudara kalau mudik jangan naik motor,” kata Menhub Budi kepada awak media di Stasiun LRT, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu, (29/4/2018).
Guna mengurangi pemudik motor, pihak Kementerian Perhubungan telah menyediakan mudik gratis dengan menggunakan bus, kereta api dan kapal laut.
“Jumlahnya mencapai 300ribu, jumlah yang bagus dan banyak sekali. Jadi saya pesan gunakan itu dan mudik kali ini harus lebih baik,” ungkapnya.
Terkait mudik lebaran tahun ini, Menhub menyebut bahwa pemudik harus mewaspadai beberapa simpul kemacetan yang ada di jalur mudik. Ada tiga simpul kemacetan yang disebutnya harus diperhatikan dalam rute mudik yang akan dilalui.
“Yang paling signifikan terjadi itu di dua tempat. Satu itu di Cikarang-Cipali yang kedua itu di Merak, dan yang ketiga itu ada di sekitar Nagrek. Untuk itu kita sudah melakukan koordinasi dengan stakeholder, dengan mempersiapkan prasarananya dan juga mempersiapkan kinerja apa serta pelayanan yang harus disiapkan,” jelasnya.
Kemenhub akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk membangun rest area yang tersebar di beberapa titik kemacetan. Selain terus menghimbau pemudik yang biasa menggunakan motor untuk beralih pada moda transportasi lain, Kementerian Perhubungan juga menggelar touring sepeda menjelang masa mudik dan lebaran.
"Melalui kegiatan touring sepeda ini, tujuannya adalah mengingatkan kesadaran terkait keselamatan dan edukasi masyarakat agar jadi masyarakat yang disiplin berlalu lintas," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya saat meresmikan touring sepeda di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (29/4).
Dalam acara ini, sebanyak 150 pesepeda akan berangkat dari Jakarta menuju Surabaya selama 6 hari sepanjang 940 km. Jalur yang dilalui adalah Jakarta-Cirebon, Cirebon-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Madiun, Madiun-Surabaya.