PDIP: Emil Kepincut Strategi Outsourcing SBY

| 24 Nov 2017 14:58
PDIP: Emil Kepincut Strategi <i>Outsourcing</i> SBY
Bupati Trenggalek Emil Dardak
Jakarta, era.id - Dipinangnya Emil Dardak oleh Partai Golkar dan Partai Demokrat untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018 mendapat tanggapan dari PDI Perjuangan. 

Emil dianggap meloncat terlalu jauh, pasalnya dari 34 kader berusia di bawah 40 tahun yang menjabat sebagai kepala daerah hanya Emil yang tertarik pinangan partai lain.

Menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Emil termakan manuver politik SBY yang menerapkan strategi outsourching. Mengingat Demokrat sedang mengalami krisis kader muda setelah Andi Malarangeng, Nazaruddin, Anas Urbaningrum dan kader muda lainnya terjerat kasus korupsi.

"Dalam kapasitas Pak SBY sebagai ahli strategi, pilihan jalan pintas saat ini memang merekrut tokoh di luar partai, termasuk anggota partai lain. Itu menjadi opsi utamanya. Seperti yang kita semua tahu, hal ini disebabkan karena Demokrat memiliki beberapa kendala untuk menghasilkan kepemimpinan muda," ujar Hasto dalam keterangan resminya.

Langkah politik Emil Dardak terbilang berani untuk mendampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Timur. Padahal, dia baru menjabat sebagai bupati Trenggalek selama dua tahun. 

Karena itu, PDIP resmi memecat Emil lantaran tidak mematuhi aturan partai, Kamis (23/11). Pasalnya, PDIP telah menetapkan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas pada Pilkada Jatim 2018.

"Bung Emil Dardak telah memilih jalan. Partai tentu otomatis memberikan sanksi pemecatan," katanya.

Hasto mengatakan, PDIP tidak akan mengikuti jejak partai berlambang mercy tersebut dalam menerapkan strategi outsourching. Kondisi ini malah membuat PDIP berkomitmen penuh menjalankan kaderisasi secara berjenjang.

"Karena itulah apa yang telah terjadi tidak mengurangi tekad partai untuk hadir sebagai 'Pusat Gemblengan Kepemimpinan', termasuk terbuka bagi kaum profesional. Partai tidak pernah jera untuk terus merekrut dan mendidik kader baru, sebab kami yakin, begitu banyak yg memiliki kesabaran  revolusioner hingga oleh rakyat, dipercaya mencapai jenjang kepemimpinan tertinggi," tutup Hasto bersemangat.

 

Tags :
Rekomendasi