Polisi Menduga Anton Siapkan Serangan Bom Bunuh Diri

| 14 May 2018 02:09
Polisi Menduga Anton Siapkan Serangan Bom Bunuh Diri
Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur (Wilson/era.id)
Sidoarjo, era.id - Tiga orang tewas dalam ledakan di sebuah unit lantai 5 Blok B Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur. Salah satu pelaku bernama Anton Febriyanto (47 tahun), diduga sudah menyiapkan serangan bom bunuh diri seperti yang terjadi di 3 gereja di Surabaya.

"Kita duga akan melakukan tindakan serupa seperti yang terjadi di Surabaya tapi meledak duluan," ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin di lokasi kejadian, Senin (14/5/2018).

"Pelaku, ini bukan korban, pelaku," lanjut Machfud Arifin.

Polisi terpaksa menembak mati Anton di unit yang ditinggali bersama istri dan empat orang anaknya itu. Soalnya polisi melihat Anton masih memegang switching bom yang dikhawatirkan membahayakan nyawa petugas.

"Kita lumpuhkan karena tadi dia (Anton) masih bawa switching," sambung Machfud.

Machfud memastikan, dentuman menyerupai ledakan yang terdengar beberapa kali dari rusunawa, dipastikan bukan bom. Hingga tengah malam, kondisi unit rusunawa sebenarnya sudah dibersihkan dari bahan peledak.

Baca: Ironi Pelibatan Satu Keluarga dalam Serangan Bom Surabaya

Bukan apa-apa, polisi memang menemukan sejumlah bahan peledak yang siap digunakan dari kamar Anton. Semuanya itu kini sudah dievakuasi dan dibawa ke markas Brimob Polda Jatim.

Saat penggerebekan, Puspita Sari (istri) dan Rita Aulia (anak) ditemukan sudah tewas akibat terkena ledakan bom di awal. Sedangkan anak lainnya, FA dan DA sudah dibawa AR (15 tahun) ke rumah sakit. Mereka ini adalah anak-anak Anton.

Baca: Fakta yang Terungkap dari Bom Surabaya

Polisi masih menyelidiki penyebab kenapa bom di unit Anton bisa meledak duluan. Apakah ada unsur ketidaksengajaan atau tidak.

Machfud belum bisa berbicara banyak, apakah Anton ini ada kaitannya dengan pelaku teror yang terjadi di Surabaya, Minggu pagi kemarin. Dia juga meminta kepada semua penghuni supaya tidak dulu kembali ke rusunawa.

Supaya kamu tahu, Minggu (13/5) pagi kemarin, Surabaya diguncang tiga bom bunuh diri. Parahnya, serangan itu menyasar ke tiga gereja di lokasi yang berbeda, Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Jalan Ngagel; GKI Jalan Diponegoro dan GPPS Jalan Arjuna. Aksi teror peledakan bom tersebut menewaskan sekitar 13 orang dan 43 orang terluka.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan pelaku bom bunuh diri terafliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Taulid (JAT). Yang miris lagi, semua pelaku peledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya adalah sebuah keluarga.

Tags : bom surabaya
Rekomendasi