Mesir Buka Perbatasan Rafah untuk Rakyat Palestina

| 18 May 2018 16:25
Mesir Buka Perbatasan Rafah untuk Rakyat Palestina
Ilustrasi Jalur Gaza (Sumber: Pixabay)
Kairo, era.id - Pemerintah Mesir memerintahkan pembukaan Gerbang Rafah, perbatasan negara yang bersinggungan dengan Jalur Gaza. Perintah ini turun langsung dari Presiden Mesir, Abdel Fattah al Sisi kepada otoritas terkait.

Lewat akun Twitter pribadinya, al-Sisi menyebut kebijakan pembukaan perbatasan akan diberlakukan selama bulan Ramadan.

Hal ini, kata al-Sisi akan jadi pembukaan perbatasan dalam jangka waktu panjang pertama yang dilakukan Mesir.

Lewat kebijakan ini, al-Sisi yakin bisa membantu meringankan penderitaan masyarakat Palestina di Jalur Gaza yang beberapa waktu belakangan mengalami kekerasan dan pembantaian tentara Israel.

Senin lalu (14/5), pasukan Israel membunuh puluhan warga Palestina yang terlibat unjuk rasa terkait pembukaan kedutaan besar Amerika Serikat di Yerusalem. 

Penantian panjang

Warga Palestina di Jalur Gaza sejatinya telah lama menantikan Mesir membuka kembali perbatasan di Rafah. Sejak akhir tahun lalu, perbatasan itu ditutup oleh Mesir setelah peristiwa penyerangan terhadap pasukan keamanan Mesir di Semenanjung Sinai. Terkait serangan itu, para pejabat Mesir menyalahkan militan Palestina di Gaza.

Kebijakan Mesir membuka perbatasan di Rafah tentu jadi pertanda baik terhadap pemulihan situasi di Palestina. Dewan Menteri Luar Negeri Arab menyebut telah memercayakan Liga Arab untuk menyusun rencana balasan terhadap Amerika Serikat dan sejumlah negara lain yang memindahkan kedutaan besar mereka di Yerusalem sebagai langkah mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Sebagaimana dilaporkan Xinhua, Dewan, dalam pertemuan darurat Liga Arab tingkat menteri luar negeri di Kairo, Mesir telah menyatakan sikap penolakan dan protes terhadap keputusan Amerika Serikat membuka kedutaan besarnya di Yerusalem.

Terkait itu, Dewan menuntut organisasi pan-Arab untuk membentuk komite ahli independen internasional untuk menyelidiki pelanggaran dan kejahatan yang baru-baru ini dilakukan tentara Israel terhadap rakyat Palestina.