"Ya tentu disesalkan ya. Kan orang sakit enggak bisa milih. Pilek aja kan enggak bisa. Sakit ya sakit," jelasnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2017).
Kedelapan jenis penyakit yang Zul harap tetap ditanggung adalah jantung, kanker, gagal ginjal, stroke, thalasemia, sirosis hati, leukimia, dan hemofilia.
Untuk solusi defisit senilai Rp9 triliun yang dialami BPJS, Zul menyarankan BPJS menaikkan premi asuransi setiap bulannya untuk mencakupi lebih banyak penyakit. Sehingga, penghapusan jaminan terhadap delapan jenis penyakit tidak perlu dilakukan.
"Sekarang berapa sih misalnya 30 ribu (per bulan), naik sedikit 5.000 kalau bisa meng-cover semuanya kan bagus," urainya.
Terkait isu yang menyebutkan BPJS akan mengatasi defisit melalui bagi hasil dengan cukai rokok, Zulkifli secara tegas menolak. Zul menilai, masuknya rokok ke Indonesia seharusnya dipersulit seperti negara lain, bukannya justru dipakai untuk pendanaan BPJS.
"Diperketat rokok itu kalau bisa. Korbannya masyarakat luar, sehingga negara-negara lain pun melarang rokok. Negara maju di mana merokok kayak orang penyakitan, di kita apa namanya disanjung-sanjung, saya kira terbalik itu," tandasnya.