Menyelami Perselingkuhan Dua Anggota Dewan di Purworejo

| 22 May 2018 17:15
Menyelami Perselingkuhan Dua Anggota Dewan di Purworejo
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Sebuah kisah cinta yang dirajut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berinisial MD dan DS, berujung pada pemecatan dari keanggotaan PKS.

Sebagai penganut 'agama cinta', kami gak akan menyebut kisah ini sebagai cinta yang salah, terlarang, tak tepat, atau bahasa lain yang menggambarkan cinta sebagai hal yang terlalu duniawi. Tapi, kisah antara MD dan DS ini memang rumit.

Keduanya sama-sama duduk di Komisi C DPRD Purworejo. MD menjabat ketua komisi dan DS adalah anggotanya. Entah pada bagian mana kisah cinta keduanya bermula, yang jelas perselingkuhan itu akhirnya dibongkar setelah tepergok suami dan anak DS.

Baiklah, apapun yang terjadi di antara MD dan DS, kami enggak akan terlalu dalam mencampurinya. Kami percaya, itu bukan ruang kami. Tapi, jujur saja, fenomena perselingkuhan antara keduanya menginspirasi kami untuk mendalami lebih jauh fenomena ini.

Menyelami cinta lewat ilmu biologi

"Manusia hidup untuk cinta, membunuh demi cinta, dan meninggal untuk cinta," ucap Helen Fisher, seorang biological, antropolog, dan seorang peneliti senior di The Kinsey Institute dan Indiana University. 

Helen menganalogikan orang yang jatuh cinta dengan sebuah dunia yang memiliki pusat baru, atau semacam taman yang memiliki bunga-bunga baru. Kata Helen, setiap orang yang jatuh cinta hanya akan berfokus terhadap apa yang mereka sukai.

Helen adalah orang yang cukup nekat untuk mencari makna cinta dari sudut pandang ilmiah dan keilmuan. Celakanya, dari tahun-tahun pendalaman Helen terhadap makna cinta, ia menemukan satu kesimpulan penting: ungkapan tahi kucing rasa cokelat itu benar adanya.

"Apapun yang dia sukai, anda menyukainya," kata Helen ketika berbicara di acara konferensi TED tahun 2006.

Secara biologis, orang yang jatuh cinta mengalami sejumlah proses di dalam dirinya. Kata Helen, di dalam otak manusia yang berhubungan dengan cinta, terbagi tiga fungsi bagian berbeda, yakni dorongan seks, romantika cinta, dan kasih sayang jangka panjang.

Ketiga sistem itu memiliki perbedaan secara fungsi. Namun, ketiganya saling berkaitan dalam hal perkawinan dan reproduksi.

Soal dorongan seks misalnya. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem hormon testosteron pada pria dan wanita. Sistem ini dikembangkan untuk memotivasi seseorang untuk mencari pengalaman seks dengan lebih dari seorang.

Selanjutnya, terkait sistem romantika cinta. Sistem ini berkaitan dengan sistem dopamin yang berevolusi untuk memungkinkan kita memusatkan waktu dan energi kita hanya pada satu individu pada suatu jangka waktu.

Yang terakhir adalah sistem kasih sayang jangka panjang. Sistem ini berkaitan dengan hormon oksitosin dan vasopressin. Sistem ini muncul untuk memotivasi manusia mempertahankan ikatan pasangan dengan pasangannya.

Lalu, kenapa orang berselingkuh?

Terlepas dari ketiga sistem otak manusia yang dirancang untuk mencintai lawan jenis. Agaknya manusia memang tetap membutuhkan tantangan, atau untuk sekadar "bermain api".

Hal tersebut terungkap lewat survei yang dilakukan oleh aplikasi teman kencan, JustDating. Survei tersebut mengungkap bahwa 40 persen dari pria dan wanita di Indonesia pernah berselingkuh dari pasangannya.

Soal penyebab perselingkuhan, para peneliti dan akademisi sejatinya telah lama mencari jawaban dari hal tersebut. Dari begitu banyak versi yang dapat diurai terkait penyebab orang berselingkuh, kami siapkan tujuh kesimpulan utama, sebagaimana dilaporkan Journal of Sex Research yang dipublikasikan ulang independent.co.uk.

1. Kehilangan cinta

Sebuah tim peneliti dari Amerika Serikat melakukan survei kepada 495 orang dewasa. Setelah respons dari ratusan orang tersebut dianalisis, hasilnya kebanyakan orang berselingkuh karena merasa sudah tidak cinta lagi. 

2. Ingin punya partner seksual lebih banyak

Setelah mereka yang kehilangan cinta, faktor menginginkan lebih banyak teman bercinta adalah menjadi salah satu penyebab perselingkuhan terbesar. 

3. Rendahnya komitmen

Sebanyak 41 persen orang yang berselingkuh mengatakan bahwa mereka berselingkuh karena mereka tidak merasa sangat berkomitmen dengan pasangan utama mereka.

4. Faktor situasional

Alasan mabuk mungkin tampak seperti alasan klasik bagi orang diselingkuhi oleh pasangannya. Namun ternyata alasan tersebut menyumbang angka sebanyak 70 persen sebagai penyebab seseorang berselingkuh.

5. Meningkatkan kepercayaan diri

Sebanyak 57 persen dari total responden mengaku bahwa motivasi mereka berselingkuh adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.

6. Marah

Kemudian, sebanyak 43 persen orang mengaku bahwa mereka berselingkuh karena terbawa rasa amarah. Entah mereka ingin membalas dendam pada orang tersebut karena telah menyelingkuhinya atau mungkin karena faktor sesederhana mengalami hari yang sangat menyebalkan di kantor dan bertemu rekan kerja yang dapat mengerti dan menenangkan dirinya. Hal-hal tersebut terbukti dapat berbuah menjadi perasaan cinta.

7. Seks

Sekitar sepertiga dari total responden mengatakan, bahwa alasan mereka berselingkuh adalah murni karena mereka ingin melakukan hubungan seks. Mayoritas dari mereka yang memilih alasan ini adalah kaum adam. Sementara itu, para wanita menyatakan alasan terbesar mereka berselingkuh biasanya lebih karena merasa diabaikan dalam hubungan asmara yang mereka jalani.

Rekomendasi