Heboh Video Penampakan Chemtrail Usai Pesawat Semprotkan Zat Kimia Berbahaya di Udara, Benarkah?

| 16 Feb 2022 12:02
Heboh Video Penampakan Chemtrail Usai Pesawat Semprotkan Zat Kimia Berbahaya di Udara, Benarkah?
Ilustrasi (Antara)

ERA.id - Beredar sebuah postingan video yang diunggah oleh akun Facebook Ahmad Hamied pada 13 Februari 2022.

Dalam video tersebut memperlihatkan sebuah pesawat terbang mengeluarkan bidikan meriam cair yang dilepaskan dari tabung yang menempel pada ekor pesawat.

Akun tersebut mengklaim bahwa apa yang dikeluarkan dari pesawat tersebut adalah chemtrail dengan narasi sebagai berikut:

"Jalur Asap Di Udara Bebas Yg Di Namakan CHEMTRALIS Semua Udah Di Rencanakan Dan Di Rancang," bunyi narasi unggahan tersebut.

Turnbackhoax

Dikutip dari Turnbackhoax.id, Berdasarkan hasil penelusuran bahwa klaim penyebaran chemtrail melalui jalur udara yang disengaja adalah salah. Video tersebut adalah pesawat yang meluncurkan meriam air yang kuat serta proses pemadaman kebakaran hutan melalui jalur udara.

Dilansir dari mythdetector.ge, video tersebut pertama kali dipublikasikan pada 15 Juli 2021, oleh akun Instagram “industry”. Uraian unggahan Instagram tersebut menyebutkan bahwa video tersebut memperlihatkan pesawat militer AS Hercules C-130 yang sebagian besar digunakan untuk transportasi udara. Namun, berdasarkan situs resmi Angkatan Udara AS, pesawat ini sering digunakan untuk memadamkan kebakaran skala besar oleh Dinas Kehutanan AS.

Video tersebut merupakan gabungan dari 2 sumber yang berbeda. Pada video pertama diunggah oleh akun Facebook Georgia yaitu video asli bidikan close-up yang dengan jelas menunjukan meriam air ditembakan dari tabung yang terpasang di pesawat, dan tidak mengatakan apapun mengenai chemtrail. Pada video kedua merupakan potongan dari unggahan akun YouTube saluran UTV pada tahun 2018 yang berdurasi 11 menit, video tersebut menunjukan 13.600 liter air yang dipancarkan oleh Hercules C-130s.

Dengan demikian, video yang diduga sebagai penyebaran chemtaril melalui jalur udara adalah salah, dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

Rekomendasi