Tim Editor
Satu contohnya dilakukan warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana di Lapas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang khatam Alquran setiap malam Ramadan melalui kegiatan tadarus kelompok. Kegiatan tadarus tersebut dilakukan selepas salat tarawih oleh para napi yang berjumlah 37 orang dan masing-masing membaca satu juz Alquran.
"Setiap warga binaan di kelompok itu membaca setidaknya satu juz secara bergantian sehingga setiap malam kelompok tadarus ini khatam (selesai baca) Alquran (30 juz)," kata Kepala Lapas Cikarang, Kadek Anton Budiharta, dilansir dari Antara, Senin (28/5/2018).
Kadek menerangkan, pendidikan agama menjadi salah satu poin utama di Lapas Cikarang di mana setiap warga binaan yang beragama Islam wajib bisa membaca Alquran. Kemampuan membaca Alquran turut menentukan kebebasan, karena pihak lapas tidak segan menunda remisi warga binaan bila mereka tidak mampu membaca Alquran.
"Jadi ini memang menjadi komitmen kami agar minimal setelah mereka keluar dari sini sudah memiliki modal agama. Bisa membaca Alquran minimal iqra empat menjadi salah satu syarat mengurus PB (pembebasan bersyarat), CB (cuti bersyarat), dan memperoleh Remisi (pengurangan masa hukuman), di samping syarat lainnya," ungkap Kadek.
Baca Juga: Jokowi Serukan Ramadan Penuh Damai
Selain acara tadarus, selama bulan Ramadan, Lapas Cikarang menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bekasi untuk menggelar pesantren Ramadan yang diikuti lebih dari 1.500 warga binaan.
"Kegiatan ini berisi sejumlah materi kerohanian di antaranya tauhid, fiqih, dan tahfidzhul Alquran. Materi dan narasumbernya disiapkan oleh Baznas," kata Kadek.
Melalui kegiatan ini Kadek berharap mampu meningkatkan nilai keimanan dan ketakwaan warga binaan serta memberikan momentum nilai-nilai keislaman bagi mereka.
"Juga memupuk silaturahim dan kerukunan sesama warga binaan di lingkungan lapas," ucap Kadek.
Baca Juga: Alquran Ini Ditulis Tangan dan Berbahan Sutera
Sementara itu Ketua Baznas Kabupaten Bekasi, Abdul Aziz mengatakan kerja sama yang dilakukan pihaknya bersama Lapas Cikarang telah berlangsung sejak 2017.
Sedangkan tahun ini kerja sama itu berupa kegiatan pesantren Ramadan selama 20 hari dengan melibatkan pengisi materi dari Kementerian Agama Kabupaten Bekasi melalui kelompok kerja penyuluh dan Dompet Dhuafa.
"Tahun lalu kita pecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) membaca Alquran serentak seluruh warga binaan dan di kesempatan yang sama pula kita membagikan 300 Al Quran kepada Lapas," tutup Aziz.
