Tim redaksi era.id, Selasa (5/6/2018) memiliki rekaman saat lift tersebut diuji coba. Tampak beberapa pekerja sedang mengetes lift tersebut.
Dalam rekaman video itu, sepertinya pengerjaan lift belumlah sempurna. Terlihat dari pintu lift yang masih terpasang stiker dan plastik ada di mana-mana. Tidak diketahui dengan pasti kapan rekaman ini dilakukan.
Anies Baswedan sebelumnya sudah menegaskan tidak membutuhkan renovasi untuk rumah dinasnya, terlebih untuk pemasangan lift yang memakan biaya hingga ratusan juta rupiah. Lift tersebut dipasang untuk memudahkan akses tamu berkebutuhan khusus.
Anies kabarnya sudah meminta Dinas Cipta Karya menghapus anggaran pengadaan lift tersebut. Namun nyatanya, anggaran lift tetap masuk dalam APBD dan lolos dari pengawasan DPRD DKI Jakarta. Anggaran pengadaan lift lolos dari pengawasan Kementerian Dalam Negeri karena tidak dijelaskan detail dalam APBD yang diajukan Pemprov DKI Jakarta.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengaku kecolongan dengan masuknya anggaran lift tersebut karena Badan Anggaran (Banggar) tidak menyoroti semua anggaran yang berpotensi menimbulkan masalah.
"Perlu saya sampaikan, di DPRD kan bahasnya enggak detail, apa bikin apa renovasi. Kalau bahasnya sampai detail itu bisa tiga bulan," kata Taufik.
Jika Taufik mengaku kecolongan, pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, mengkritisi inkonsistensi Anies terkait pengadaan lift tersebut. Menurut Trubus, Anies tidak bersungguh-sungguh menolak pengadaan lift yang memakan anggaran ratusan juta rupiah dari kas APBD DKI.
"Ini perlu pengaturan yang tegas mengenai hal ini, terkait pengaturan di dalamnya diadakan (lift) atau tidak," ucap Trubus.