SOTR Tetap Rusuh Meski Polisi Berpatroli

| 11 Jun 2018 11:49
SOTR Tetap Rusuh Meski Polisi Berpatroli
Patroli SOTR (Foto: Twitter TMC Polda Metro Jaya)
Jakarta, era.id - Polres Jakarta Selatan menggelar patroli untuk mencegah terulangnya kerusuhan sahur on the road (SOTR). Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, patroli dilaksanakan setiap hari, menjelang waktu sahur bahkan hingga pagi tiba.

"Kita luar biasa patrolinya bahkan sampai pagi, dan kita berhasil menyita banyak sajam dan tersangkanya," ujar Indra saat dikonfirmasi, Senin (11/6/2018).

Menurut Indra, kepolisian sudah maksimal menjaga ketertiban dan keamanan. Kericuhan yang terjadi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6/2018) dini hari kemarin, kata Indra adalah aksi balas dendam.

"Beri waktu polisi untuk ungkap pelakunya. Aksi ini dipicu karena mereka awalnya ribut, si pelaku memukul orang kemudian bangga meng-upload kebanggaannya itu di Instagram-nya, kebaca (diketahui) lawan dan korban mendatangi pelaku. Kemudian (korban) dianiaya dan dibunuh," ujar Indra.

Atas kejadian tersebut, polisi telah mengantongi identitas pelaku. Saat ini polisi masih mematangkan strategi untuk menciduknya.

Namun demikian, Indra mengimbau kepada para orang tua supaya lebih peduli dengan anak-anak mereka ketika berada di luar rumah saat dini hari. Kata Indra, penting bagi para orang tua untuk mengawasi anaknya.

"Maka dari itu, saya sedih melihatnya. Anehnya orang tuanya kok tenang-tenang saja. Mungkin tidak serius mengawasi, bisa saja anaknya keluar diam-diam, atau orang tuanya tidak tinggal bersama anaknya, atau broken home, kita tidak tahu," jelas Indra.

Baca Juga: SOTR yang Mulia Kini Terlihat Bodoh 

Sebelumnya, SOTR yang digelar oleh sejumlah pelajar di kawasan Jakarta Selatan diwarnai keributan hingga memakan korban jiwa.

Keributan pertama terjadi pada Minggu (3/6/2018), di Jalan Dr Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan. Aksi ini berhasil digagalkan polisi.

Namun, kerusuhan kembali terjadi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (10/6/2018). Saat itu, rombongan SMAN 29 Jakarta yang berjumlah 60 orang melaksanakan SOTR dengan rute dari sekolah ke Velbak, lalu ke Kemang.

Tapi, saat akan kembali ke titik kumpul, mereka diserang oleh kelompok lain. Dalam kejadian itu, satu orang pelajar bernama Pedro Leonardo Pamanda (18) tewas. Nyawa Pedro tak terselamatkan meski sempat dilarikan ke RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.

Rekomendasi