Tim Editor
Alasan memberlakukan rekayasa lalu lintas ini karena adanya kepadatan lalu lintas masuk dan keluar rest area di kilometer 39.
"Pemberlakuan contraflow atas diskresi kepolisian diharapkan dapat memecah kepadatan jelang rest area kilometer 39 serta penyempitan lajur (bottleneck) di kilometer 37+800," tutur Customer & Employee Relations Manager Jasa Marga, Faiza Riani dalam keterangan tertulis, Minggu (17/6/2018).
Para petugas kepolisian bekerja sama dengan Jasa Marga masih terus memantau kondisi lalu lintas di tol Cikampek, hingga dinyatakan cukup lancar, maka contraflow akan diberhentikan.
Baca Juga : Jakarta Sepi, Bolehlah Piknik di Tengah Kota
Selain contraflow, Jasa Marga juga memberlakukan rekayasa lalu lintas dengan melakukan pengalihan arus situasional, yakni dengan mengalihkan kendaraan dari kilometer 28 agar keluar di tol Cikarang Barat 3.
"Jasa Marga juga melakukan pengalihan arus kendaraan secara situasional. Kendaraan dari kilometer 28 dialihkan keluar melalui gerbang tol (GT) Cikarang Barat 3, kemudian masuk kembali ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek melalui GT Cikarang Barat 1," tutur Faiza.
Untuk tol Jakarta-Cikampek, hingga siang ini masih terpantau ramai lancar, hanya di titik kilometer 39 dan kilometer 37 yang mengalami kepadatan, namun sisanya tidak terpantau adanya kepadatan lalu lintas.
