Memburu Sampah di Sepanjang Jalur Mudik

| 18 Jun 2018 17:12
Memburu Sampah di Sepanjang Jalur Mudik
Sampah yang ditemukan di sepanjang jalur mudik (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Mudik lebaran merupakan waktu yang paling ditunggu-tunggu semua orang. Mereka rela menempuh perjalanan yang jauh dan menerjang macet untuk bertemu sanak sodara di kampung. 

Namun sayangnya, masih banyak pemudik yang bikin ruas jalan di beberapa daerah terlihat kotor karena ulah mereka gemar membuang sampah sembarangan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turun tangan. Mereka meminta pemudik, terutama yang menggunakan jalur darat, untuk peduli lingkungan khususnya, di sepanjang jalur mudik. Sosialisasi gencar dilakukan dengan menggandeng Polres hingga pemerintah daerah untuk memberi pemahaman kepada para pemudik untuk peduli kebersihan.

"Tujuan edukasi mengajak masyarakat ikut mengelola sampah secara benar. Polanya tim KLHK bersama tim Jasa Marga, serta tim Dinas LH bersama-sama dalam patroli di jalur mudik," kata Menteri LHK Siti Nurbaya, Senin (18/6/2018).

Siti memberi sejumlah catatan terkait hasil peninjauannya ke beberapa rest area jalan tol Jakarta-Cikampek pada H-2 Idulfitri lalu. Siti melihat penumpukan sampah biasa terjadi di lokasi-lokasi pemberhentian para pemudik. Spot-spot tersebut diincar Siti terlebih dahulu untuk dibersihkan.

Selain itu, untuk mengurangi volume sampahm KLHK telah menerbitkan Surat Edaran kepada para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk ikut melaksanakan mudik tanpa sampah dengan melaksanakan kampanye dan edukasi kepada masyarakat, menyediakan sarana pengelolaan sampah yang memadai seperti tempat sampah terpilah di fasilitas publik, menyelenggarakan penanganan sampah di jalur mudik dan daerah penyangganya, serta menyediakan unit khusus pengelolaan sampah di lapangan.

"Patroli sampah bersama akan dilaksanakan pada tempat-tempat rest area dan juga sepanjang jalan tol pada lokasi-lokasi spontan tempat masyarakat berhenti dan istirahat," kata Siti.

"Kesadaran dan upaya 3R (Reduce, reuse, recycle atau pembatasan, guna ulang, dan daur ulang) patut ditingkatkan di masyarakat. Hal ini penting sekali untuk bisa merefleksikan bahwa kita bisa punya budaya yang lebih baik, budaya bersih dan sehat," tambahnya.

Siti berencana akan menerapkan pola ini terus-menerus, dengan harapan perlahan bisa membentuk budaya bersih di kalangan masyarakat. Terlebih lagi pemerintah butuh dukungan serius untuk mewujudkan target ambisius Indonesia bebas sampah 2020.

Berdasarkan data KLHK, kondisi sampah di Indonesia cukup mengkhawatirkan, saat ini komposisi sampah plastik di Indonesia sekitar 16 persen dari total timbunan sampah secara nasional.

Sementara komposisi sampah plastik di kota-kota besar seperti Jakarta, sekitar 17 persen. Makanya, KLHK sadar betul, dalam mengurangi sampah tersebut pemerintah perlu menggandeng masyarakat. Siti bersyukur, meski kondisi sampah di Jakarta cukup memprihatinkan namun sejumlah komunitas dan organisasi berinisiatif dalam mengurangi sampah.

"Saya sangat bersyukur sekarang sudah muncul banyak inisiatif dan kreativitas Pemda serta komunitas masyarakat dalam mengatasi sampah," imbuh Siti.

Tidak berhenti sampai disitu, dalam mengurangi volume sampah, KLHK juga meminta pada Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR dan Kementerian BUMN untuk memasukkan parameter pengendalian sampah di tempat-tempat tertentu. Datanya akan diambil dan akan dianalisis bersama untuk menetapkan kebijakan yang tepat agar masyarakat semakin mendukung perubahan perilaku mengurangi penggunaan plastik.

Tags : sampah