"Ini tidak cukup hanya memiliki kehadiran seorang Amerika di ruang angkasa. Kita harus memiliki dominasi Amerika di luar angkasa," kata Trump, seperti dilansir Antara, Selasa (19/6/2018).
Presiden Amerika ke-45 ini optimistis negaranya akan memiliki dua angkatan militer baik di bumi dan di angkasa. Menurutnya, memiliki Angkatan Militer di angkasa menjadi sangat penting untuk saat ini.
"Kami akan memiliki Angkatan Udara dan kami akan memiliki 'Angkatan Antariksa'. Terpisah tetapi setara. Itu akan menjadi sesuatu. Sangat penting," tuturnya.
Sekedar informasi, Amerika Serikat (AS) merupakan anggota dari perjanjian Luar Angkasa yang melarang penempatan senjata pemusnah massal di angkasa dan hanya memungkinkan penggunaan bulan dan benda langit lainnya untuk tujuan damai. Bahkan, Trump juga menandatangani arahan tentang pengelolaan lalu lintas dan puing-puing di ruang angkasa.
Maka, pengumuman tersebut merupakan langkah terbaru pemerintahan Trump untuk meningkatkan eksplorasi ruang angkasa AS. Namun, secara tidak langsung Trump juga sudah melanggar perjanjian Luar Angkasa.
Seorang pejabat Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) mengatakan, AS ingin mengirim penjelajah robot ke bulan paling cepat tahun depan. Robot tersebut sebagai uji coba dan langkah persiapan untuk mengirim astronot kembali ke sana untuk pertama kalinya sejak 1972.
Sementara itu, Juru bicara Direktorat Eksplorasi Manusia NASA Cheryl Warner mengatakan, NASA juga merencanakan serangkaian misi bulan yang akan dimulai tahun depan. Misi tersebut bertujuan untuk mengembangkan kapasitas kembali ke bulan. NASA akan bekerja dengan perusahaan swasta, yang belum dipilih, dalam misi.
Sebelumnya, Trump pada bulan Desember lalu, menandatangani arahan yang katanya akan memungkinkan astronot kembali ke bulan dan akhirnya memimpin misi untuk pergi ke Mars. Selain itu, Trump juga memerintahkan pemerintah bulan lalu untuk meninjau peraturan tentang penerbangan ruang komersial.
Seperti diketahui, orang Amerika pertama kali mendarat di bulan tahun 1969, mencapai tujuan yang ditetapkan oleh mantan Presiden John F. Kennedy pada 1961 dan mengakhiri perlombaan antariksa satu dekade antara Washington dan Moskow.
Sejak itu, upaya AS untuk mengeksplorasi di luar orbit Bumi sebagian besar terfokus pada pesawat antariksa jarak jauh yang tidak memiliki anggota awak manusia, meskipun beberapa presiden Amerika telah berulang kali mengangkat gagasan mengirim penjelajah manusia kembali ke bulan atau lebih jauh.
Presiden George W. Bush pada 2004 mengatakan manusia akan kembali ke bulan pada 2020. Penerusnya, Presiden Barack Obama, mengatakan pada 2016 Amerika Serikat akan mengirim manusia ke Mars pada 2030-an.