Kampanye #2019GantiPresiden Dongkrak Suara Sudrajat-Syaikhu
Direktur Populi Center Usep S Anyar mengatakan bahwa, kemenangan sementara Asyik --sebutan populer keduanya-- juga didukung oleh mesin partai baik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra yang menggunakan media sosial dalam berkampanye.
Kampanye mereka menggunakan tanda pagar #2019GantiPresiden, kata Usep berdampak besar bagi pemenangan keduanya. "Ada isu-isu dan mesin partainya bekerja PKS," kata Usep, Kamis (28/6/2018).
"Lalu kemudian ada faktor satu lagi yang saya kira ini juga pengaruh terhadap naiknya suara Asyik itu karena menggunakan isu #2019gantipresiden itu lumayan efektif di beberapa kalangan di Jawa Barat."
"Apalagi, Jawa Barat itu kita tahu, suara Prabowo di 2014 menang, dibanding Jokowi. Walaupun elektabilitasnya mulai saling salip antara Jokowi dan Prabowo. Tapi itu kan lahan yang subur untuk kampanye Gerindra dan PKS," sambungnya.
Usep menambahkan, Asyik yang menempati posisi kedua dari hitung cepat hasil Pilkada Jawa Barat membuat PKS dan Gerindra semakin percaya diri untuk melangkah pada kontestasi nasional yakni pemilihan presiden (Pilpres) pada Pemilu 2019.
Dengan kata lain, barangkali kekisruhan yang dibuat Sudrajat-Syaikhu dalam debat calon Pilkada Jawa Barat pada Senin (14/5) jadi kunci. Kala itu, keduanya secara tiba-tiba membentangkan kaus #2019GantiPresiden dalam debat tersebut.
Baca Juga : Langgar Aturan Debat, Sudrajat-Syaikhu Terancam Sanksi
Ketika diberikan kesempatan menyampaikan pesan penutup dalam debat yang diselenggarakan di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, pasangan ini tiba-tiba membentangkan kaus bertuliskan tanda pagar tersebut. "Kalau Asyik menang, 2019 kita akan mengganti presiden," ujar Sudrajat.
Pernyataan itu langsung membuat kehebohan. Belum juga reda, sejurus kemudian, giliran wakilnya Ahmad Syaikhu yang membentangkan kaus bertuliskan "Gubernur 2018 Asyik, 2019 ganti presiden."