Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug Dimulai, Tahap Kedua Masih Perlu Donatur
ERA.id - Proyek revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) resmi dimulai hari ini, Sabtu (13/8/2022). Revitalisasi yang dibagi dalam dua tahap ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke kota Solo.
Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka usai peletakan batu pertama. Dengan revitalisasi kebun binatang kebanggaan warga Solo ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah pengunjung.
”Apalagi nanti tampilannya akan lebih bagus, lebih mewah. Otomatis yang datang lebih banyak. Sehingga diharapkan bisa meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah),” kata Gibran.
Suami dari Selvi Ananda ini juga menjelaskan bahwa nantinya akan ada pembagian segmen di TSTJ yang baru, seperti ada cafe lion, Asian Panorama dan Africa. Semua ini dibuat seperti konsep awal yang dulunya didesain. Namun pada revitalisasi kali ini semua akan buat lebih mendetail.
Untuk revitalisasi ini, akan dibagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai bulan Agustus hingga bulan Desember. Kemudian untuk tahap kedua, akan dilakukan di tahun 2023 mendatang.
”Semoga donaturnya sudah masuk. Jadi bisa lebih cepat dikerjakan (untuk tahap kedua),” katanya.
Menanggapi harappan Gibran terkait PAD, Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo mengatakan pihaknya siap untuk mengupayakan kenaikan PAD. Ada dua sumber utama untuk kenaikan PAD dari TSTJ, yakni melalui pajak tiket dan kenaikan jumlah pengunjung.
”Kalau pengunjungnya naik, kenaikan pajak 10 persen juga bisa naik. Apalagi dengan pengelolaan yang baru akan menambah daya tarik pengunjung, katanya.
Ia sudah melakukan hitungan sebelum proyek revitalisasi TSTJ dilaksanakan. Beban biaya operasional, proyeksi keuntungan, pengunjung dan pendapatan hingga keuntungan, semua sudah diperhitungkan.
”Kalau harga tiketnya pas buka (bulan Desember) masih akan tetap sama. Nanti akan ada evaluasi lagi,” katanya.
Ia memproyeksikan jumlah pengunjung akan naik menjadi 1,7 juta per tahun. Sementara untuk rata-rata pengunjung selama ini mencapai 600 ribu orang. ”Selama ini rata-rata pajak Rp1 miliar. Kalau ada kenaikan pengunjung bisa menjadi Rp2 miiliar, otomatis dapat keuntungan,” katanya.
Untuk revitalisasi tahap pertama diperkirakan selesai pada awal bulan Desember. Pembukaan kembali akan dilakukan pada 23 Desember untuk menyambut wisatawan Natal dan Tahun Baru (nataru).
”Untuk tahun baru biasanya pengunjung sampai 21 ribu. Kalau besok kami targetkan dua kali lipat,” ucapnya.