Ramal Soal Beredarnya Grafik Konsorsium 303 Ferdy Sambo, Ahli Tarot Bunda Sekar: Ada Sosok Pembantu Pedang
ERA.id - Media sosial dihebohkan dengan grafik 'Konsorsium 303' yang menyeret nama Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.
Grafik itu memperlihatkan nama serta peran dari sosok yang diduga terlibat bisnis ilegal. Grafik 'Konsorsium 303' juga menyeret beberapa petinggi Polri hingga beberapa crazy rich.
Kali ini, ahli tarot Bunda Sekar Ayunda memperlihatkan kartu tarot ada 6 koin. Ia merasa bahwa kasus ini sangatlah berat karena Ferdy Sambo kalangan kelas kakap. Apalagi, banyak bisnis ilegal dijalankan Ferdy Sambo.
"Ada 6 koin, ini berat sekali dari kepolisian memang bisnis ilegal. Tidak dibuktikan satu-satu ini bertahannya masih lama. Jika, saat ini bisnis ilegal itu akan dicabut penyakit kanker, itu harus pelan-pelan enggak bisa cepat," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Sekar Ayunda Spiritual Healing.
"Karena 6 angka yang stay, masih ada penyakit dalam tubuh. Masih dalam tubuh Polri. Ini harus pelan-pelan dan tak bisa dicabut. Kalau, dicabut semuanya kena imbas, kepolisian yang pangkatnya tinggi pada kena semua," lanjutnya.
Ia yakin bahwa kekaisaran Ferdy Sambo sangatlah kuat dan susah untuk dilawan. Mereka juga akan membantu Ferdy Sambo untuk keluar dari kasus penembakan Brigadir J.
"Ini masih belum bisa naik keatas, ini harus kuat dan butuh proses penyembuhan bisnis ilegal. Ini harus ada yang membantu, tugas kita sebagai rakyat punya ide. Bagaimana sekarang kondisi adanya kekaisaran Sambo, bisnis ilegal, kekaisaran, ini harus ada membantu," ucapnya.
"Ada sosok pembantu pedang, apakah ini luar Polri? Atau TNI ikut campur? Tapi memang harus. Kita ada TNI, kalau negara dalam keadaan genting, baik dalam dan luar, ya TNI berwenang dalam situasi negara yang sedang bergejolak," lanjutnya.
Maka dari itu, Bunda Sekar meminta para TNI untuk segera memecahkan kasus tersebut. Sebab, Polisi sulit mengungkapkan kasus lantaran ada seseorang yang berkuasa sengaja memperlambat kasus ini.
"Kita sedang kondisi genti, ya disinilah TNI berwenang mendalikan suatu negara dalam keadaan bergejolak. Harus ada pembantu pedang, ada 8 pedang. Apakah akan lama? ataukah terjerat disini. Jadi merembet banyak sekali," tambahnya.