Soal Dukungan Pilpres 2024, Jokowi: Santai Saja Urusan Politik, yang Penting Urusan Ekonomi Kita Selesaikan
ERA.id - Presiden Joko Widodo meminta semua pihak tidak terlalu tegang memikirkan urusan politik, terlebih menjelang Pemilu 2024. Dia menekankan, masalah terpenting saat ini adalah urusan ekonomi yang harus segera diselesaikan.
Hal itu disampaikan Jokowi di Stadion Gelora Surabaya, Jawa Timur pada 21 Agustus 2022.
"Santai-santai mawon urusan politik. Yang paling penting urusan ekonomi kita ini akan kita selesaikan bersama-sama. Setuju mboten?" kata Jokowi dikutip dari video yang diunggah di Instagram pribadinya, @jokowi pada Sabtu (27/8/2022).
Jokowi mengaku, pesan ini dia sampaikan lantaran banyak yang bertanya mengenai arah dukungannya di Pilpres 2024.
"Banyak yang bisik-bisik ke saya, 'Pak, niki ndukung sinten nggih pak?', 'ndukung sinten, nggih?'," kata Jokowi dikutip dari video yang diunggah di Instagram pribadinya, @jokowi pada Sabtu (27/8/2022).
Mendengar banyak pertanyaan seperti itu, Jokowi hanya meminta semua pihak untuk bersabat dan tidak terburu-buru menentukan dukungan agar tidak salah pilih ke depannya.
"Sik.. Jangan tergesa-gesa, jangan terburu-buru, ojo nganti keluru, leres mboten? Ojo kesusu nggih, santai-santai mawon," kata Jokowi.
Pesan agar publik tidak terbutu-buru menentukan pilihannya pada Pilpres 2024 ini bukan pertama kalinya disampaikan Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi pernah menyampaikan hal serupa saat menghadiri acara relawan Projo. Di acara tersebut ikut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang banyak digadang-gadang bakal menjadi capres 2024.
Setelah itu, Jokowi juga memberikan pesan yang sama saat menghadiri Rapimnas Bravo 5 di Hotel Discovery Ancol, Jakarta, Jumat (26/8/2022).
"Belum tentu yang elektabilitasnya tinggi itu diajukan oleh partai atau gabungan partai. Kalau mereka enggak mau gimana?" kata Jokowi.
Jokowi menjelakan, sesuai konstitusi yang berlaku di Indonesia, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden harus diusung oleh partai maupun gabungan partai.
Artinya, partai politik memiliki hak untuk mengusung pasangan capres-cawapres sesuai kesepakatan maupun mekanisme internalnya masing-masing.
"Di konstitusi kita, di undang-undang kita itu memang harus diusung oleh partai atau gabungan partai. Artinya apa? Bapak ini jangan mendukung kandidat sekarang ini," kata Jokowi.