Didorong Maju Pilgub DKI Jakarta Bersama Risma, Gibran Tunggu PDIP
ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dipasangkan dengan Menteri Sosial Tri Rishmaharini dalam pertarungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Meski didorong oleh banyak pihak, Gibran tetap bergeming belum mengungkapkan keinginannya.
Saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (19/1/2023), ia masih enggan mengungkapkan ke depannya akan maju di arena politik mana, apakah DKI Jakarta atau Jateng. Tidak menutup kemungkinan dia sedang mempersiapkan diri di tahun politik 2024.
”Enggak, enggak. Emang aku ngomong spesifik soal politik? Saya ngomong 2024 itu kan banyak. Tidak spesifik di situ. Ini memasuki masa-masa pertarungan,” katanya saat ditanya mengenai pertemuannya dengan Presiden Jokowi.
Pada awal pekan lalu, Gibran bertolak ke Jakarta selama dua hari. Ia dipanggil oleh Presiden Joko Widodo bersama dengan kepala daerah se-Indonesia.
Terkait dengan arah politiknya, Gibran mengaku semua menunggu keputusan dari partai yang dinaunginya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Faktor lainnya yang ia lihat yakni mengenai permintaan warga seperti apa.
”Kene nduwe ambisi tapi ra dipilih warga ya percuma. Santai wae (Saya punya ambisi kalau nggak dipilih warga ya percuma. Santai saja). Masih banyak pekerjaan,” ucapnya.
Dalam pertemuan dengan Jokowi itu, Gibran menyanggah jika keduanya membahas mengenai politik. Ia juga menampik saat ditanya apakah ada persiapan untuk DKI 1.
Bahkan dirinya juga mengelak saat ditanya apakah siap menggantikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Saat ini ia sedang berfokus untuk meresmikan pekerjaan-pekerjaan dan program fisik yang dicanangkannya.
”Enggak. Nanti ya, sabar. Ini satu per satu meresmikan program fisik yang saya canangkan. Fokus itu dulu. Urusan Pilgub, Pilpres nanti saja,” ujarnya.
Ia mengaku tidak memiliki ambisi untuk arah politik ke depannya. Namun ia mengaku siap jika diminta untuk bertarung di arena yang mana. ”Tapi nunggu Bu Ketua Umum (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dulu). Saya masih perlu belajar. Masih perlu banyak masukan,” ucapnya.
Namun menurutnya, dari dua provinsi tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Program-program yang sudah dibuat oleh pemimpin-pemimpin terdahulu yang menjabat, perlu untuk diteruskan.
”Jateng dan DKI sama-sama baik. Ke depan DKI sebagai pusat ekonomi, Jateng sebagai lumbung pangan,” ucapnya.
Namun kembali lagi dirinya menampik jika ada dorongan untuk maju ke DKI Jakarta. Meskipun selama dirinya memerintah kota Solo, Gibran selalu menggaungkan mengenai peningkatan ekonomi. Ia juga menampik jika ayahnya, Presiden Jokowi mendorongnya ke Jakarta.
”Ndak ada, ndak ada,” katanya.