Polri Rilis Video Animasi Pembunuhan Brigadir J: Ada Adegan Ferdy Sambo Sebut Korban Tega dan Kurang Ajar
ERA.id - Polri merilis video animasi reka ulang adegan atau rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yosua (Brigadir J) di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel). Dalam video animasi itu tergambar detik-detik Ferdy Sambo dan tersangka lainnya membunuh Brigadir J.
Video animasi ini diunggah YouTube Polri TV Radio dengan durasi 02 menit 5 detik. Pada video animasi ini, Ferdy Sambo terlihat berteriak menyuruh Bharada E untuk menembak Brigadir J.
Berikut detik-detik pembunuhan yang terjadi pada 8 Juli 2022 yang dilihat dari video animasi Polri:
17.06.54 WIB
Brigadir J bersama keempat tersangka: istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Bripka Ricky Rizal (Bripka RR), dan Kuat Maaruf (KM) dalam perjalanan dari rumah pribadi di Jalan Saguling III menuju ke rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel).
17.06.59 WIB
Rombongan turun dari kendaraan.
17.07 WIB
Putri Candrawathi menuju ke kamar. Dia diantar oleh KM yang merupakan sopir pribadinya. Pada gambar animasi itu, Putri terlihat duduk di tempat tidur.
17.08.39 WIB
Bharada E naik ke lantai 2 melalui tangga besi menuju kamar Aide de Camp (ADC) atau ajudan.
Sementara KM, naik ke lantai 2 melalui tangga dalam untuk menutup pintu balkon.
17.09.04 WIB
Bripka RR posisi berada di garasi. Brigadir J berjalan menuju taman.
17.09.27 WIB
Ferdy Sambo bersama sopir bernama Yogi dan ajudan berinisial AR tiba di Duren Tiga menggunakan mobil. AR turun dari mobil. Sementara mobil yang ditumpangi Ferdy Sambo mengarah ke pojok pertigaan.
Di pojok itulah Ferdy Sambo turun dari mobil. Senjata api (senpi) HS yang dipegang Ferdy Sambo jatuh. AR lalu berlari untuk mengambil senpi yang terjatuh. Namun, Ferdy Sambo melarangnya.
Ferdy Sambo mengambil sendiri senpi yang terjatuh itu lalu memasukkannya ke saku celana kanan. Mantan Kadiv Propam Polri itu bersama AR lalu memasuki rumah. Saat memasuki rumah, dia sudah memakai sarung tangan hitam.
17.10.50 WIB
Brigadir J sambil menelepon di taman.
17.10.50 WIB
Ferdy Sambo memanggil Bharada E untuk turun. KM juga turun dari lantai 2.
Ferdy Sambo kemudian menyuruh KM memanggil Brigadir J. KM, Bripka RR, dan Brigadir J pun masuk ke dalam rumah.
17.12.00 WIB
Ferdy Sambo, Bharada Richard, Brigadir Yosua, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat berkumpul di dalam rumah dekat meja makan. Brigadir J berdiri di depan tangga atau depan pintu. Di depan Brigadir J, Ferdy Sambo lalu bertanya mengapa sang ajudan tega kepadanya.
"Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya," kata Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo berteriak kepada Bharada E. Dia menyuruh Bharada E untuk menembak Brigadir J.
"Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak," teriak Ferdy Sambo.
Bharada E pun menembak Brigadir J sebanyak tiga atau empat kali. Tembakan pertama terlihat mengenai dada kanan Brigadir Yosua.
Tembakan kedua mengenai bahu Brigadir Yosua. Selanjutnya, Brigadir J terlihat mencoba menghalangi kepala dengan tangan kirinya.
Bharada E kembali melepas tembakan saat posisi tangan Brigadir J menghalangi bagian kepalanya. Peluru dari tembakan Bharada E itu kemudian mengenai tangan dan wajah Yosua.
Setelah itu, Brigadir J terlihat jatuh telungkup bersimbah darah di samping tangga dekat gudang. Ferdy Sambo kemudian menembak belakang kepala Brigadir J yang telah tersungkur.
Dia lalu menembak ke arah tembok tangga dan lemari untuk mengelabui seolah-olah telah terjadi baku tembak. Sebanyak tujuh tembakan dilepaskan. Setelah membunuh Brigadir J, Ferdy Sambo menjemput Putri yang berada di dalam kamar.
Ferdy Sambo lalu keluar dari rumah. Putri Candrawathi juga menyusul keluar rumah bersama Kuat. Bripka Ricky yang sudah berada di dalam mobil kemudian mengantar Putri Candrawathi pulang ke rumah pribadi.