Begini Penampakan Jenazah Brigadir J Setelah Satu Jam Ditembak Ferdy Sambo
ERA.id - Komnas HAM menunjukkan foto jenazah Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J setelah dibunuh di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Dalam foto tersebut terlihat Brigadir J yang mengenakan baju berwarna putih dan celana jeans berwarna biru sudah terkapar di atas lantai rumah dinas atasannya.
"Ini yang kami dapatkan foto tanggal 8 Juli 2022, satu jam setelah peristiwa penembakan. Seperti ini posisinya, mohon maaf kami blur karena ini prinsip HAM," kata Anam dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2022).
Anam mengaku, foto jenazah Brigadir J merupakan salah satu dari ratusan foto yang dikantongi oleh Komnas HAM.
Selain itu, Komnas Ham juga menampilkan potongan video CCTV yang belum pernah beredar sebelumnya. Menurut Anam, potongan video itu merupakan bagian penting untuk mengungkap peristiwa kematian Brigadir J.
"Video ini sengaja kami potong untuk menampilkan bagian penting yang seharusnya masuk ke dalam video yang disebarkan ke publik," kata Anam.
Dalam video tersebut, terlihat dua orang mengenakan kaus berwarna hitam sedang berada di salah satu ruangan di rumah Ferdy Sambo. Keduanya terlihat sempat saling bercengkrama sebelum salah satunya menaiki lift.
Setelah itu, satu orang yang masih berada di ruangan terlihat memainkan gawai. Tak berselang lama keluar orang yang juga menggenakan kaus berwarna hitam keluar dari lift, lalu seorang lelaki berpakian warna cerah terlihat memasuki lift.
Menurut Anam, ketiga orang tersebut merupakan anak buah Ferdy Sambo yang dipanggil secara bergantian. Salah satunya adalah Bharada Richard Eliezer alias Bharada E. Mereka dimintai keterangan terkait peristiwa di Magelang, Jawa Tengah.
"FS kepingin tahu apa yang terjadi apa yang terjadi di Magelang. Jadi, Bharada E disuruh naik ke atas, ditanya apa yang terjadi di Magelang. ADC satunya juga disuruh ke atas ditanya apa yang terjadi ke Magelang," kata Anam.
"Ini harusnya video ini menjadi momentum yang penting dalam konstruksi peristiwa. Tapi dalam video yang beredar, ini enggak ada. Kalau ini ada maka kasus akan terang benderang," imbuhnya.
Kurang lebih ada 311 video, 27 foto dari 35 titik lokasi, dan 592 gambar lainnya dari penyelidikan telah dianalisis dan hasilnya diumumkan hari ini.
Foto dan video temuan itu juga didapat dari barang-barang yang sebelumnya telah dihapus.