Tolak Kenaikan BBM, Buruh Akan Demo Besar-besaran di Medan
ERA.id - Berbagai organisasi buruh di Sumatera Utara bakal demo besar-besaran menyikapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Selasa (6/9/2022) mendatang.
Dalam aksi tersebut nantinya akan dipimpin Partai Buruh Sumut diikuti sejumlah organisasi buruh lainnya seperti FSPMI,KSBSI, KSPSI AGN, SPMS, KPBI. Selain itu, turut ikut serta Serikat Petani Indonesia dan Komunitas Ojek Online.
Ketua Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo mengatakan adapun aksi itu dilakukan sebagai bentuk menyuarakan aspirasi menolak kenaikan BBM subsidi.
Willy menegaskan keputusan pemerintah dalam membuat kebijakan menaikan harga BBM subsidi akan memicu kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok.
Sementara, tambah Willy, situasi perekonomian masyarakat belum pulih usai dihantam pandemi COVID-19. Situasi itu semakin diperparah, kata dia, setelah kenyataan upah buruh tidak naik sejak tiga tahun terakhir.
"Upah buruh sudah tiga tahun tidak naik, masyarakat ekonominya lesu dibantai COVID-19 dua tahun terakhir, ini malah BBM dinaikkan, di mana hati pemerintah saat ini," ujarnya, Sabtu (3/9/2022).
Willy menyebut aksi tersebut nantinya akan menyasar kantor Gubernur Sumut di Jalan Diponegoro Medan dan DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol Medan.
"Tuntutan kami tegas, menolakan kenaikan BBM subsidi. Partai Buruh Sumut nantinya juga mengusung beberapa poin tuntutan aksi yaitu, menolak Undang-undang (UU) Cipta Kerja, naikkan upah buruh Sumut sebesar 15 persen untuk tahun 2023, dan turunkan harga sembako," sebutnya.
Willy juga meminta kepada pihak kepolisian agar berlaku humanis saat mengamankan jalannya aksi tersebut. Dia memastikan unjuk rasa akan berjalan damai dan tertib.
Seperti diketahui, pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan non-subsidi per tanggal, Sabtu 3 September 2022, pukul 14.30 WIB.
Kenaikan harga BBM subsidi Pertalite dan Solar serta BBM non-subsidi Pertamax diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Sabtu pukul 13.30 WIB.
Sementara untuk harganya, BBM subsidi jenis Pertalite yang sebelumnya dibanderol Rp7.650 per liter, kini menjadi Rp10.000 per liternya.
Kemudian, BBM subsidi jenis Solar yang sebelumnya dibanderol Rp5.150 per liter, kini menjadi Rp6.800 per liternya.
Sedangkan BBM non-subsidi jenis Pertamax yang sebelumnya dibanderol Rp12.500 per liter kini menjadi Rp14.500 per liternya.