Final Piala Dunia yang Sempurna!

Your browser doesn’t support HTML5 audio
Jakarta, era.id - Kroasia gagal kembali membuat sejarah. Langkah fenomenalnya harus berakhir di babak puncak Piala Dunia, kalah dari Prancis.

Final di Luzhniki Stadium Moscow, Minggu (15/7/2018) menampilkan segalanya. Banjir gol, tangisan, insiden pertandingan, gol bunuh diri, blunder hingga drama VAR, semua terangkum dalam waktu 90 menit.

Gol pertama Prancis adalah bunuh diri penyerang Kroasia, Mario Mandzukic. Pada menit ke-18, Mandzukic niatnya mau menghalau tendangan bebas Antoine Griezmann. Nyatanya, bola malah masuk ke gawang sendiri.

10 menit berselang, Kroasia menyamakan skor. Di menit ke-28, kemelut di gawang Prancis berhasil diubah menjadi gol oleh Perisic. 

Sialnya, Perisic juga yang jadi penyebab gol balasan Prancis. Sepak pojok dari Griezmann dianggap sengaja coba dihentikan Perisic di kotak penalti. Tayangan ulang memang terlihat jelas bola menyentuh tangan. Tapi ini final, keputusan kecil apapun bisa jadi pembeda.

Sang wasit, Nestor Pitana lalu meminta waktu untuk melihat VAR. Agak lama pria asal Argentina ini memantau layar. Mungkin merasa belum yakin, Nestor Pitana balik lagi melihat VAR setelah sempat meninggalkannya. Griezmann, yang belakangan jadi man of the match, sukses mengecoh Danijel Subasic. 

Di babak kedua, Pogba menambah pundi gol Prancis meski terus diserang Kroasia. Serangan itu diawali oleh Mbappe dari sisi kanan. Bola yang dikirim ke kotak penalti jatuh ke kaki Pogba. Awalnya tendangan Pogba bisa diblok pemain belakang Kroasia. Tapi bola muntah jatuh lagi ke kaki Pogba. Gelandang MU ini langsung menyepak lagi bola dan bikin Subasic tak berkutik di menit 59.

Mental Kroasia makin terpuruk setelah pemain muda Mbappe malah bikin gol lagi di menit ke 65. Harapan sempat kembali tumbuh setelah Mandzukic bikin gol akibat kesalahan fatal dari kiper Prancis, Lloris. Tapi gelombang serangan Kroasia tak sanggup meruntuhkan pertahanan Prancis yang sangat rapat.

Pertandingan ini sempat terjadi insiden masuknya sejumlah penonton ke lapangan. Petugas kocar-kacir berusaha menangkap penonton yang kabarnya lebih dari tiga orang ini. Bahkan salah satunya terpaksa diseret petugas dari lapangan.

Malam tadi, Kroasia memainkan sepakbola yang jauh lebih baik dengan penguasaan bola lebih dari 60 persen. Tetapi Prancis lebih efisien, atau tak berlebihan jika kita sebut dengan permainan cerdas. Meski diserang sana-sini, nyatanya Les Bleus bisa mencetak empat gol. Prancis sudah menunjukan dirinya berada di level apa dalam sepak bola.

Fakta Piala Dunia

Pelatih Prancis Didier Deschamps kini jadi orang ketiga yang sanggup membawa negaranya jadi juara piala dunia sebagai pemain dan pelatih. Sebelumnya sudah ada Mario Zagallo (Brasil) dan Franz Beckenbauer (Jerman).

Penyerang Inggris, Harry Kane jadi pencetak gol terbanyak dan mendapat adidas Golden Boot Award. Sedangkan kiper terbaik, jatuh ke tangan Thibaut Courtois dari Belgia. Spanyol juga mendapat penghargaan sebagai negeri paling fair play.

Seperti yang sudah diprediksi, Kylian Mbappe jadi pemain muda terbaik ajang empat tahunan ini.

 

Tag: piala dunia rusia