Gibran Akui Sulit Buat Peraturan yang Larang Konsumsi Daging Anjing: Pedagangnya Mau Dikemanakan?
ERA.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo hingga kini belum menemukan solusi terkait tingginya tingkat konsumsi daging anjing di kota Solo. Pasalnya untuk pembuatan peraturan daerah (Perda) hingga saat ini belum bisa dilakukan karena belum ada aturan di atasnya.
”Belum ada cantolannya. Bisa buat Perwali atau SE. Tapi yang penting solusinya, pedagangnya mau dikemanakan. Tidak bisa langsung dilarang dan kemudian disuruh ganti jualan daging ayam,” kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Kamis (15/9/2022).
Menurutnya perlu ada solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan ini. Disamping itu perlu juga menurunkan tingkat konsumsi daging anjing di kota Solo. Pasalnya hal ini berkaitan dengan branding dan citra baik kota Solo.
”Kami carikan solusi untuk pedagang agar ditindaklanjuti. Apalagi brandingnya (untuk Kota Solo) kurang baik. Sebagai kota budaya yang modern, sering jadi tuan rumah event nasional dan internasional,” katanya.
Menurutnya kebiasaan untuk mengkonsumsi daging anjing ini harus diubah. Apalagi daging anjing memang bukan hewan yang layak dikonsumsi.
”Solo sekarang marketingnya gencar. Jadi kalau banyak konsumsi daging anjing tidak selaras dengan branding selama ini,” katanya
Untuk itu Pemkot Solo sedang berusaha mencari solusi terbaik untuk menangani persoalan konsumsi daging anjing ini.
Salah satunya Gibran bertemu dengan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di rumah dinas Loji Gandrung, Rabu (14/9/2022) kemarin.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kota Solo Sugeng Riyanto mengatakan telah menyerahkan pada Pemkot Solo. Pasalnya pernah ada usulan pembuatan perda aturan konsumsi daging anjing melalui legislatif di Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemberda) namun belum berhasil.
”Nampaknya regulasi penting, namun ada aspek lain yang lebih penting. Kita ingin ada turis betah di Solo. Makanya kita ingin branding kota Solo lebih baik. Kalau terkait perda, itu memang lebih teknis. Kalau (usulannya) dari Mas Wali (Gibran) saya kira lebih bagus,” katanya.