Kalah dari PSMS, Keputusan Wasit Andri Novendra Disorot Sriwijaya, Kenapa?

ERA.id - Laga lanjutan pekan keempat Liga 2 Indonesia Grup Barat menyajikan pertandingan big match yang mempertemukan PSMS Medan vs Sriwijaya FC, yang berlangsung di Stadion Teladan Medan, Minggu (18/9/2022).

Laga yang sebelumnya diprediksi bakal berlangsung dengan intensitas tinggi, disiarkan langsung oleh Indosiar. Hingga pertandingan berakhir dengan skor ketat 2-1 untuk kemenangan PSMS Medan.

Dua gol Ayam Kinantan masing-masing diciptakan pada babak pertama dan kedua. Anak asuh I Putu Gede berhasil membuka keunggulan melalui tandukan keras Martua Sandeni Sidabutar pada menit 26.

PSMS Medan kembali berhasil memperbesar keunggulan pada menit 47 saat wasit Andri Novendra menunjuk titik putih. Didik Ariyanto yang ditunjuk sebagai eksekutor sukses menunaikan tugasnya.

Sementara satu gol dari Laskar Wong Kito berhasil tercipta lewat Muchlishin Aziz Hutagalung pada menit 74. Usai berhasil memperkecil ketinggalan, anak asuh Liestiadi yang tampil lebih dominan, gagal menyamakan kedudukan hingga peluit panjang dibunyikan.

Hasil itu lantas membuat PSMS Medan sukses mengamankan tiga poin dan perkasa bercokol di puncak klasemen sementara Grup Barat dengan 10 poin. Sementara, kekalahan itu membuat Sriwijaya harus puas berada di posisi kelima klasemen sementara Grup Barat dengan raihan lima poin.

Pelatih Sriwijaya FC, Liestiadi mengaku kecewa dengan keputusan-keputusan wasit Andri Novendra yang banyak merugikan timnya. Dia menilai keputusan Andri sangat kontroversi salah satunya memberi hadiah penalti kepada PSMS Medan.

“Penalti itu tadi. Jelas memang ada pelanggaran, kita akui. Tapi (pelanggaran) itu di luar kotak, kita ada videonya,” ungkapnya kepada awak media saat konfrensi pers usai pertandingan.

Liestiadi sendiri tidak menampik bahwa pertandingan berjalan dengan intensitas tinggi, hingga berbagai pelanggaran memaksa wasit menghentikan pertandingan. Lagi-lagi, dia menilai wasit Andri bertindak di luar lakonnya sebagai pengadil lapangan.

“Kemudian di injury time itu, banyak pemain PSMS yang cedera, dan cuma dua menit (pertambahan waktu) dan beberapa keputusan wasit di menit-menit akhir sangat merugikan kita,” tambahnya.

Liestiadi kemudian membeberkan sejumlah keputusan-keputusan kontroversi ketika laga dipimpin Andri Novendra. Terutama saat wasit asal Pekan Baru itu menjadi wasit di Liga 3 Indonesia musim lalu.

Dia menyebut salah satu yang paling kontroversi dari Andri saat memimpin laga Liga 3 antara Bandung United FC melawan Farmel FC.

“Tapi ini jelas wasit yang bermasalah sebelumnya. Ini merupakan perhatian untuk PT Liga. Kalau mau sepak bola kita berkembang, coba dipimpin oleh wasit yang punya kompetensi dan integritas yang baik,” tegasnya.

Sementara itu, Liestiadi menambahkan meski dirugikan dengan sejumlah keputusan wasit, dirinya tetap mengepreasi permainan yang disajikan kedua tim.

“Kami janji nanti main di Palembang, kita menang atau kalah sama PSMS, kita gak ada masalah. Karena kita mau main fair play, kita mau tunjukkan kita tim yang menjunjung sportivitas tinggi demi sepakbola kita bersama,” pungkasnya.