Temuan Artefak dari Proyek MRT Bakal Dipamerkan, Apa Itu Artefak?
ERA.id - Artefak yang ditemukan saat penggarapan contract package (CP) 203 di Stasiun MRT Kota, Jakarta Barat akan dipamerkan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda). Apa itu artefak?
Sebelum membahas artefak, perlu diketahui bahwa CP 203 merupakan bagian dari pengerjaan Stasiun MRT Mangga Besar-Kota. Terkait pameran artefak, Dirut PT MRT Jakarta, Mohamad Aprindy, mengungkapkan, lokasi pameran adalah Visitor Center Gallery MRT di Stasiun MRT Jakarta Kota.
“Di Stasiun Beos (Stasiun MRT Jakarta Kota) kami buatkan Visitor Center Gallery. Masyarakat yang turun di Kota bisa tahu informasi seputar MRT, juga ada display terkait peninggalan (berupa) artefak,” terang Aprindy di kantor MRT Jakarta pada Selasa, 20 September, dikutip Era dari Kompas.
Beberapa artefak ditunjukkan kepada awak media yang ikut serta dalam rangkaiam Forum Jurnalis yang dilaksanakan oleh PT MRT Jakarta pada Selasa lalu. Penunjukkan artefak kepada awak media dilakukan di Glodok.
Artefak yang ditunjukkan tersebut berupa botol kaca yang diduga dahulu menjadi tempat minuman beralkohol. Ada pula pecahan-pecahan perabotan rumah tangga, seperti kendi dan piring.
Selain artefak, PT MRT Jakarta juga mendapati adanya dua objek yang diduga merupakan cagar budaya, yaitu saluran air kuno dan jembatan Glodok. Saluran air kuno yang ditemukan tersebut merupakan bagian dari sistem pasokan air bersih Kota Batavia pada abad 17. Sementara, jembatan kuno Glodok merupakan tempat penyeberangan kanal Kali Besar.
Apa Itu Artefak?
Beberapa hal yang akan dipamerkan oleh PT MRT Jakarta adalah alat-alat kehidupan sehari-hari. Tak heran, sebab artefak memanglah benda yang dibuat oleh manusia.
Artefak bisa berupa karya seni, peralatan, dan pakaian yang dibuat oleh manusia dari tempat dan waktu tertentu. Artefak juga bisa merujuk pada sisa-sisa suatu benda, misalnya pecahan tembikar. Itu sebabnya pecahan piring dan kendi yang ditemukan di Glodok disebut sebagai artefak.
Dikutip dari National Geographic, artefak memiliki manfaat untuk mempelajari suatu budaya. Para arkeolog melakukan penggalian di kawasan yang memiliki budaya kuno, kemudian menjadikan artefak yang ditemukan sebagai alat untuk mempelajari kehidupan di tempat tersebut pada masa lalu.
Artefak menjadi salah satu petunjuk yang sangat penting untuk menelusuri kehidupan masyarakat zaman dahulu. Itu karena budaya kuno banyak yang tidak memiliki bahasa tertulis atau tidak aktif merekam sejarah mereka.
Salah satu contoh peran artefak terhadap pembelajaran sejarah adalah temuan artefak di Mesir yang memberikan gambaran kehidupan di daerah tersebut pada zaman kuno.
Artefak yang ditemukan menjadi petunjuk yang menjelaskan bahwa orang Mesir kuno percaya terhadap kehidupan setelah kematian. Mereka menguburkan orang yang telah mati bersama berbagai hal yang dinilai akan dibutuhkan untuk hidup di dunia setelah kematian.
Jenis-Jenis Artefak
Dikutip dari Universitas Udayana, Lewis R. Binford, arkeolog Amerika Serikat, mengelompokkan artefak menjadi tiga jenis, yaitu ideodak, sosiofak, dan teknofak. Berikut uraiannya.
1. Ideodak
Ini merupakan artefak terkait pemikiran terhadap hal-hal religius, super natural, ide, dan abstrak. Beberapa contoh jenis artefak ini adalah benda-benda pusaka, arca dewa, dan alat-alat upacara.
2. Sosiofak
Ini merupakan artefak yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat. Contoh sosiofak antara lain prasasti, sarkofagus, pakaian, dan singgasana.
3. Teknofak
Teknofak merupakan artefak yang berhubungan dengan teknologi yang digunakan untuk bertahan hidup. Beberapa contoh teknofak adalah alat pertanian, alat untuk berburu, alat keamanan, dan alat rumah tangga.
Itulah beberapa hal terkait apa itu artefak. Selain itu, penjelasan terkait jenis artefak memberikan gambaran mengenai artefak yang ditemukan oleh PT MRT Jakarta.