Mahfud Minta Polri Tidak Tamak dan Hedonis

ERA.id - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan Polri perlu berbenah agar menjadi lebih baik lagi. Sikap tamak dan hedonis harus dihilangkan agar Polri bisa presisi.

"Pertama kedisiplinan tentu saja. Lalu yang paling penting sebenarnya dari semua itu adalah moralitas. Sikap tamak, hedonis, sewenang-wenang, kesombongan, itu kan termasuk dalam lingkup moralitas kita, bagaimana menjadi polisi yang humble," kata Mahfud dilihat di YouTube Polri TV Radio, Rabu (21/09/2022).

Ketua Kompolnas ini mengakui banyak orang yang ingin agar polisi bisa seperti Kapolri ke-5 Jenderal Hoegeng yang dikenal karena kejujuran dan kesederhanaannya. Namun, Polri yang ada saat ini bukan di periode Hoegeng.

Oleh karenanya, perlu dilakukan suatu hal agar Polri bisa bermanfaat bagi masyarakat.

"Orang selalu menyebut nama Hoegeng. Tapi okelah itu barangkali mimpi dan memang pada saat itu situasinya memang memaksa Hoegeng tampil seperti itu. Tapi mari kita membuat diri kita masing-masing, periode kita ini mau berbuat apa agar Polri itu bermanfaat kehadirannya bagi bangsa dan negara," jelasnya.

Agar Polri bisa semakin baik lagi, Mahfud juga ingin agar Kompolnas bisa bekerja lebih baik lagi. Salah satu tugas Kompolnas adalah mengawasi kerja Polri.

"Kita juga sudah menyampaikan, kompolnas ini jangan hanya memantau dan menyampaikan. Tapi mulai dari perencanaan supaya ikut juga mengawasi," jelasnya.

Dia mengatakan temuan-temuan atau laporan Kompolnas tentang Polri, tidak hanya sekedar disampaikan saja. Temuan ini harus dikontrol agar Polri bisa berkembang menjadi lebih baik lagi.

"Oh ini laporan Kompolnas tanggal 1 Agustus sekian, nanti 1 September sampai apa, bisa dikontrol apakah ngedon atau sudah ada disposisi atau sudah ada langkah. Nah itu semuanya masuk ke situ Kompolnas, bukan hanya menyampaikan lalu lupa, ndak diberitahu, ndak dapat feedback dari temuannya itu. (Bila Kompolnas hanya diam) itu kurang bagus bagi perjalanan Polri sendiri," ucap Mahfud.