Viral Pria di Sulsel Tangisi Istrinya yang Meninggal Saat Hamil di Kuburan, Memilukan
ERA.id - Udin, asal Jeneponto, Sulawesi Selatan, menangis pilu di kuburan, karena istrinya yang bernama Riska, yang hamil 9 bulan, meninggal dunia diduga karena keracunan kehamilan.
Dalam video terlihat, Udin menunduk di pusara. Kesedihan berat terpancar dari wajahnya. Dia tak sendiri, keluarganya juga sangat berkabung. Intinya, video itu hanya berisi kepiluan.
ERA pun menghubungi kawan Riska, Nur Fadillah dan bertanya soal penyebab berpulang Riska. "Almarhum Riska meninggal di Kabupaten Jeneponto, kalau aslinya dia orang Kabupaten Bulukumba. Kalau kabar kematiannya penyebabnya itu saya dengar dari keluarga dekat, pertama naik tensinya, ada juga kemungkinan keracunan kehamilan karena badannya bengkak terus menerus, tidak seperti kehamilan pada umumnya. Tensinya naik mencapai 200," ungkapnya kepada ERA, Rabu (21/9/2022).
Pada hari Minggu (18/9/2022) silam, almarhum Riska dilarikan ke RS Jeneponto. Keesokan harinya, dia direncanakan mau operasi sesar, karena umur kehamilannya sudah 9 bulan. Hanya saja, Tuhan punya rencana lain.
"Dia rutin periksa posyandu terdekat, tidak ada gejala apapun. Pada hari Minggu, karna perasaan dia mulai tidak enak, almarhum Riska dilarikan ke RS Jeneponto. Rencana hari Senin, mau dioperasi, ternyata Allah berkehendak lain," ucapnya.
"Itu pun waktu hari Minggu dia dan bayinya masih baik-baik saja, detak jantung mereka masih berdetak kencang. Masih sempat bercanda sama keluarganya yang datang berkunjung," sambung Nur Fadhila.
Ia juga menambahkan, ibu dari almarhum Riska juga sebelumnya sudah meninggal dalam keadaan mengandung. Hanya saja, almarhum Riska bersama kembarnya selamat.
"Tapi memang ada riwayat dari ibunya yang meninggal saat mau melahirkan, cuman Alhamdulillah-nya dia selamat bersama kembarannya," tutup Nur Fadhila.
Banjir doa
Di kolom komentar Facebook Nur Fadillah, banyak netizen yang mengirim doa dan menguatkan Udin dan seluruh keluarganya. Seperti yang diungkapkan akun Samma Sinar.
"Turut berduka cita kepergiannya dek Riska yang baik hati. Kasihan suaminya yang sabar yah"
Ada pula komentar dari Muliana Halim. "Semoga diampuni dosanya dan kehilafannya yaa Allah, Aamiin"
Keracunan kehamilan
Dilansir dari Alodokter, keracunan kehamilan adalah kondisi medis yang dialami oleh sekitar delapan persen wanita hamil di seluruh dunia. Jika tidak dideteksi dan ditangani sejak dini, kondisi ini dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin.
Keracunan kehamilan merupakan istilah yang dulunya digunakan untuk menyebut preeklamsia. Kondisi ini bisa muncul setelah kehamilan memasuki usia di atas 20 minggu, di akhir trimester kedua atau ketiga.
Kondisi yang berpotensi membahayakan kehamilan ini tidak dapat dicegah, dan umumnya akan hilang setelah bayi lahir. Namun terkadang, ada wanita yang tetap mengalami preeklamsia meski bayi yang dikandung sudah lahir.
Adapun gejala keracunan kehamilan sangat bervariasi dan berbeda pada setiap ibu hamil. Bahkan, seorang wanita hamil bisa saja mengalami keracunan kehamilan tanpa merasakan gejala apa pun.
Sementara tandanya beragam, seperti proteinuria atau protein tinggi pada urine dan tekanan darah tinggi (hipertensi) pada ibu hamil. Tanda-tanda ini biasanya baru terdeteksi saat menjalani pemeriksaan kehamilan rutin. Lalu gejalanya, bisa saja gangguan penglihatan atau mata kabur, rasa nyeri tepat di bawah rusuk, sakit kepala parah, nyeri perut, sesak napas, jumlah urine berkurang saat BAK, edema atau pembengkakan pada wajah, tangan, dan kaki