Kapolda Jawa Tengah: Petasan yang Meledak di Asrama Polisi Sukoharjo Jateng Merupakan Barang Bukti Hasil Razia
ERA.id - Ledakan yang terjadi di Asrama Polisi Grogol Indah Solo Baru, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) berasal dari sebuah paket kardus yang berisi bubuk hitam atau merupakan bahan petasan atau kembang api.
Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi menerangkan paket yang meledak itu adalah barang bukti bukti polisi dari hasil razia pada 2021 lalu. Korban dari ledakan ini, yakni Bripka Dirgantara Pradipta, (35), merupakan polisi yang mengamankan barang bukti tersebut.
"Hasil pengembangan penyidikan sementara, bahwa paket itu benar datangnya dari Indramayu yang dipesan tanggal 22 April 2021. Pemesannya adalah CV Mandiri Sujono Indramayu (pelaku inisial S) sudah kita amankan di Polres Indramayu, penerimanya adalah saudara A di wilayah Klaten, sudah saya amankan di Polresta Surakarta, kata Luthfi kepada wartawan, Minggu (25/09/2022).
"Bahwa benar anggota kita yang menjadi korban, pernah melakukan razia satu tahun yang lalu terkait paket pesanan online, namanya bubuk hitam yang diduga petasan yang di CV itu disebutkan sebagai bahan untuk mengusir tikus di wilayah Klaten," sambungnya.
Lutfhi menjelaskan tidak ada aksi teror dari kejadian ini. Dia mengatakan ledakan ini terjadi karena diduga ada unsur kelalaian.
"Artinya saya pastikan bahwa ledakan di wilayah kita di daerah Sukoharjo, tidak ada unsur teror. Hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak," sambungnya.
Dia mengatakan barang bukti yang merupakan bahan petasan itu tidak disimpan di kantor polisi, namun di bawa ke rumah anggota. Sebanyak dua anggota polisi telah dimintai keterangan terkait paket itu dan keduanya mengakui barang itu merupakan hasil razia 2021 lalu.
"Nah itu yg kita dalami (mengapa barang bukti bisa tidak berada di kantor polisi). Tetapi dua anggota lainnya sudah kita lakukan pemeriksaan bahwa benar itu barang bukti 2021 sebelum lebaran. Di registernya Polresta bener ada pengamanan," ungkapnya.
Belum diketahui mengapa barang tersebut bisa meledak. Luthfi mengatakan pihaknya belum bisa meminta keterangan kepada korban.
Sebab, korban masih diberi pengobatan akibat menderita luka bakar cukup serius.
"Di online, paket online disanggong sama anggota kita. Ya itu nanti masalah anggota kita lalai, salah prosedur, nanti kalau sudah sadar kita periksa, akan tahu anggota kita. Tapi saya benarkan bahwa ledakan itu bukan di rumah. Bukan di asrama tapi di halaman kosong. Entah anggota itu inisiatif dibakar atau di buang, saya nggak tahu. Nanti kita dalami kalau anggota sudah sadar," imbuhnya.