Ratusan Nyawa Hilang, Mantan Penggawa Persib Bandung Tak Ingin Tragedi Kanjuruhan Kembali Terulang
ERA.id - Beberapa mantan penggawa Persib Bandung dari berbagai melaksanakan doa bersama dan salat gaib di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Jumat (7/10/2022).
Hal itu dilakukan untuk mengenang para Aremania yang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) pekan lalu.
Mantan pemain Persib Bandung era perserikatan, Djadjang Nurjaman mengungkapkan, dirinya mewakili seluruh mantan penggawa Persib Bandung dari semua angkatan mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas tragedi Kanjuruhan.
"Saya berharap semoga ini (tragedi Kanjuruhan) adalah kejadian terakhir, tidak ulang lagi di masa yang akan datang," kata Djadjang kepada awak media.
Menurut dia, tragedi Kanjuruhan menjadi titik balik untuk memperbaiki dunia persepakbolaan dalam negeri. Mengingat, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak mengevaluasi semuanya mulai dari penonton, pertandingan, dan lainnya.
"Mudah-mudahan ke depan kompetisi kita semakin baik dan tentunya akan berbuah kepada membaiknya Tim Nasional (Indonesia)," terangnya.
Senada dengan Djadjang, Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar mengungkapkan, manajemen Persib Bandung turut berduka cita yang sangat mendalam atas kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Insyaallah dengan kejadian ini jadi hikmah dan semua jadi berkah, tidak ada lagi kejadian. Mereka (Aremania yang meninggal dunia) dianggap dari pahlawan-pahlawan untuk persepakbolaan dunia, ngga cuma Indonesia saja," ungkap Umuh Muchtar.
Dengan kejadian ini, Umuh berharap ke depannya tidak ada lagi suporter yang bermusuh-musuhan. Sejatinya sepak bola merupakan ruang untuk persatuan, kesatuan, persahabatan, dan persaudaraan.
"Ayo kita buktikan bahwa olahraga ini untuk persahabatan. Hilangkan kebencian, jangan sampai ada lagi kebencian, ini sangat berat dan mahal ditebus dengan nyawa," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir mantan penggawa Persib Bandung seperti, Indra Tohir, Robi Darwis, Cecep Supriatna, Zaenal Arif, Asep Somantri, Airlangga Sucipto, dan lainnya.