Buntut Tragedi Kanjuruhan, Djanur: Semoga Suporter Tak Lagi Bermusuhan
ERA.id - Mantan pemain Persib Bandung era perserikatan, Djadjang Nurjaman atau yang kerap disapa Djanur, mengungkap perbedaan suporter sepak bola di zaman perserikatan dan liga.
Menurut Djanur, suporter di era perserikatan belum terorganisasi. Sedangkan, di era liga saat ini, para suporter telah terorganisasi dan memiliki nama-nama sendiri.
"Tentunya ada sesuatu yang berbeda. Dulu kan tidak terorganisasi seperti sekarang suporter menjadi punya nama tersendiri sehingga berbeda dengan dulu," kata Djanur di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Jumat (7/10/2022).
Didasari hal itu, Djanur berharap ada sebuah langkah positif dari para suporter ke depannya. Sehingga, tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, tidak terulang.
"Semoga ada perbaikan, tidak ada lagi permusuhan di antara sesama suporter. Mudah-mudahan ada damai dari segala lapisan suporter baik itu Bobotoh, Jakmania, Aremania, Bonek, semuanya tanpa terkecuali," ujarnya.
Kendati begitu, Djanur tak menampik bahwa ada traumatis yang dialami oleh suporter terutama ibu-ibu dan anak-anak atas tragedi Kanjuruhan.
"Pasti ada trauma bagi keluarga (korban) ibu-ibu atau anak-anak yang suka dibawa untuk menonton," ucap Djanur.
Namun, ia yakin tragedi Kanjuruhan membawa hikmah yang baik untuk dunia persepakbolaan dalam negeri. Apalagi, para suporter bertekad untuk memperbaiki keadaan ini.
"Ke depannya akan kembali membaik sehingga yang datang ke Stadion nantinya seperti halnya sekarang. Anak-anak, ibu-ibu bisa kembali nyaman nonton di stadion," kata Djanur.