Soal Desakan Agar Iwan Bule Tak Lagi Jabat Ketum, PSSI: Bentuk Tanggung Jawab Itu Tidak Harus Mundur
ERA.id - Ketua Tim Investigasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk Tragedi Kanjuruhan Ahmad Riyadh kembali menekankan, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule tak harus mundur dari jabatannya atas peristiwa yang menewaskan 131 orang.
Ahmad mengatakan, mundur dari jabatan bukan solusi untuk membuktikan PSSI bisa lebih baik lagi di masa mendatang.
"Pokoknya bentuk tanggung jawab tidak harus mundur untuk ketua umum, dengan membuktikan mengubah PSSI menjadi lebih baik," ujar Ahmad di Kantor Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2022).
Terkait dengan desakan Iwan Bule mundur dari jabatan ketua umum PSSI untuk pertanggungjawaban moral seorang pemimpin, Ahmad menegaskan bahwa hal itu tergantung pada keputusan kongres organisasinya.
"Kongres yang nanti menentukan berakhirnya kepengurusan atau tidak," kata Ahmad.
Meski begitu, Ketua Asprov PSSI Jawa Timur itu mengapresiasi sikap publik yang membuat petisi agar Iwan Bule mundur. Petisi tersebut sudah ditandatangani sekitar 27 ribu orang.
Ahmad mengatkan, masyarakat memiliki hak untuk mengkritik. Hal itu dinilai sangat positif.
"Itu hak, terima kasih masyarakat sudah mengkritik," ujar Ketua Komite Wasit itu.
Seperti diketahui, pertandingan sepak bola antara Persebaya vs Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur pada Sabtu (1/10) malam berakhir menjadi tragedi. Berawal dari masuknya para supporter Arema Malang ke lapangan berujung pada sejumlah tembakan gas air mata oleh Polisi.
Akibatnya, sebanyak 131 orang dikonfirmasi meninggal dunia dalam tragedi tersebut dan menjadikan kejadian tragis itu di posisi kedua insiden sepak bola terburuk di dunia.
Pemerintah lantas membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut tutas Tragedi Kanjuruhan. Di sisi lain, publik mendesak supaya Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mundur dari jabatanya.