Inilah Takaran Air Memasak Nasi yang Pulen, Jangan Sampai Hasilnya Jadi Bubur!

ERA.id - Ketika memasak beras untuk menjadi nasi, ada trik yang perlu diketahui agar hasilnya pulen. Takaran air memasak nasi memiliki efek terhadap hasil akhir ketika matang.

 Ilustrasi beras (unsplash)

Ini merupakan hal sederhana, tetapi tidak semua orang bisa melakukannya dengan baik. Jika terlalu banyak air, nasi menjadi lembek. Sementara, jika jumlah air terlalu sedikit maka nasi terlalu keras dan kering. Salah-salah, nasi tersebut bahkan bisa gosong.

Penentuan jumlah air kadang bergantung pada alat yang digunakan untuk memasak, jumlah beras yang dimasak, dan jenis beras tersebut. Untuk lebih jelas mengenai takaran air yang pas, simak penjelasan berikut, dikutip Era dari VOI.

Takaran Air Memasak Nasi dengan Ruas Jari Tangan

Masyarakat Indonesia umumnya menggunakan ruas jari tangan mengukur jumlah air yang dibutuhkan saat memasak beras menjadi nasi. Salah satu sebab pengukuran menggunakan ruas jari tangan adalah cepat dan simpel.

Ini merupakan trik yang sudah melegenda karena digunakan sejak zaman dahulu dan diajarkan secara turun temurun. Selain ruas jari tangan, cara lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan telapak tangan.

1. Ruas Pertama Jari Telunjuk

Ruas jari yang biasanya digunakan untuk mengukur volume air saat memasak beras adalah ruas pertama jari telunjuk. Cara melakukannya adalah dengan mencelupkan ujung jari telunjuk ke beras yang telah dicuci.

Jadi, beras yang telah bersih dicuci dimasukkan ke dalam panci atau loyang rice cooker. Setelah itu, masukkan air secara perlahan ke dalam panci tersebut. Seberapa banyak airnya?

Nah, untuk menghasilkan nasi yang pulen dan pas, ketinggian air adalah setinggi ruas pertama jari telunjuk yang dicelupkan tegak lurus dari atas. Ujung jari tidak menyentuh dasar panci, melainkan menyentuh bagian teratas dari beras tersebut.

2. Telapak Tangan

Cara kedua yang bisa dilakukan untuk menentukan jumlah air saat memasak beras adalah dengan telapak tangan. Setelah Setelah beras direndam dengan air, letakkan telapak tangan di atas permukaan beras.

Takaran yang tepat adalah air setinggi punggung sendi terakhir jari-jari tangan. Dalam volume tersebut, kemungkinan hasil pemasakan akan pas. Jika batas tertinggi air melewati punggung sendi terakhir jari-jari, Anda bisa menguranginya sedikit.

Tips Memasak Nasi Pulen

Sebagian besar orang lebih suka nasi yang pulen daripada nasi pera. Nasi pulen punya tekstur yang lembut dan lengket. Sementara nasi pera punya tekstur yang lebih kering dan keras. Satu lagi, ada pula nasi yang bertekstur lembek. Biasanya tekstur ini disebabkan oleh terlalu banyak air saat memasak.

Selain takaran air, ada beberapa tips untuk mendapatkan nasi yang pulen. Pertama, merendam beras selama 30 menit sebelum dimasak atau ditanak. Konon, ini merupakan trik yang kerap digunakan oleh masyarakat Jepang.

Kedua, mengaduk beras saat 20—30 menit proses pemasakan. Jika pemasakan dilakukan dengan panci, atur api menjadi kecil selama 20—30 menit. Saat matang, diamkan selama 5—10 menit. Ini adalah trik agar uap air keluar sehingga nasi tidak cepat basi.

Ketiganya, berkaitan dengan air. Perbandingan beras dan air adalah 1:2. Satu gelas beras butuh 2 gelas air. Namun, jika Anda menggunakan beras berjenis pera maka Anda jumlah air bisa sedikit dilebihkan.

Jenis Beras terhadap Hasil Akhir

Tekstur nasi bisa berbeda-beda juga tergantung pada jenis beras yang dimasak. Ada jenis beras yang butuh air dalam jumlah yang agak banyak, ada yang butuh dengan jumlah yang cukup, ada yang hanya butuh sedikit air.  

Takaran air memasak nasi juga harus disesuaikan dengan jenis berasnya. Umumnya, beras yang kualitasnya kurang baik lebih mudah lembek jika airnya banyak. Anda perlu mengenali jenis beras dan tingkat sensitivasnya terhadap air.