Kolaborasi Berang Musisi Muda Aqeela Calista, J-Rocks Jadikan Anime Samurai X Referensi Bermusik
ERA.id - Band J-Rocks lewat kolaborasi dengan Aqeela Calista, rilis lagu berjudul "Rindu Lalu", telah tayang 14 Oktober 2022, di YouTube Loop Music.
Band yang tercipta tahun 2003 di Jakarta. Beranggotakan Iman Taufik Rachman (vocals dan guitar), Sony Ismail Robayani (guitar), Swara Wimayoga (bass), and Anton Rudi Kelces (drums).
Menariknya, Aqeela memiliki umur yang jauh lebih muda dibandingkan personil dari J-Rocks. Bisa dibilang lagu "Rindu Lalu" jadi single kolaborasi lintas generasi.
Bagi J-Rocks, kolaborasi ini adalah momen kembalinya mereka di industri musik Indonesia. Setelah sekian lama tidak merilis lagu.
Swara Wimayoga selaku bassis J-Rocks. Dia bercerita, Awalnya nama band J-Rocks adalah Takeshi Castle.
"Itu awal banget, akhirnya diganti gara-gara liat stiker Rockstar. Jadinya J-Rockstar, abis masuk label ganti lagi jadi J-Rocks," kata Wimayoga.
Bahkan terciptanya J-Rocks karena Iman yang memperdengarkan musik Jepang kepada Wimayoga.
"Gua sama Iman dulu satu SMA, dia yang jejelin gua musik-musik Jepang, dan akhirnya kita berencana buat band yang alirannya seperti Japanese pop/rock," ucap Wimayoga dalam press conference lagu "Rindu Lalu" 14 Oktober 2022, (16/10).
Wima menambahkan,musik J-Rocks berasal dari soundtrack anime "Samurai X", "Saint Seiya", dan band L'arc en Ciel. Meskipun saat itu aliran punk atau hardcore sedang naik.
Referensi musik Jepang saat itu sangat sulit untuk diakses. YouTube dan platform musik lainnya belum hadir di zaman itu
"Dulu Iman aja mau cover lagu L'arc en Ciel, nulis liriknya sekenanya aja. Ga ada itu translate, ga ada referensi," ucap Anton.
Wima menjelaskan, musik Jepang kedepannya akan terus bertransformasi dan tidak akan tergerus zaman. Contohnya seperti YOASOBI masih masuk di anak muda sekarang.
"Kalau musik Jepang bisa masuk sana sini, anggap YOASOBI masih masuk. Band-band baru kayak SEKAI NO OWARI masih masuk. Kalau musik yang terkenal kayak ONE OK ROCK, juga masuk. Jadi aliran Jepang gapernah mati," tutup Wimayoga.