Menkes Ungkap Gejala Anak yang Alami Gagal Ginjal Akut: Dari Demam hingga Buang Air Kecil Sedikit

ERA.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan gejala klinis yang dialami pasien anak di Indonesia yang mengalami gagal ginjal akut.

Gejala yang dialami, kata Budi, dimulai dengan demam, kehilangan nafsu makan dan buang air kecil sedikit.

Budi mengatakan paling banyak pasien yang mengalami gagal ginjal anak merupakan balita di bawah lima tahun.

"Gejala klinisnya apa, dimulai dengan demam, kehilangan nafsu makan, kemudian yang spesifik dengan ginjal mereka tidak bisa ke belakang atau anuria atau buang air kecilnya sedikit," jelas Budi Gunadi Sadikin pada Jumat (21/10/2022).

Dia mengatakan rata-rata pasien yang masuk rumah sakit kondisinya sangat cepat memburuk setelah 5 hari.

"Biasanya turun secara drastis. sehingga lebih dari 50 persen, yakni 55 persen meninggal dunia," Budi Gunadi Sadikin.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bagaimana senyawa etilen glikol, dietilen glikol dan etilen glikol butyl ether hingga bisa menyebabkan kematian pada anak. Ia menceritakan telah mengetes anak-anak yang menderita gagal ginjal akut yang dirawat di RSCM.

"Dari 11 anak, 7 anak positif memiliki zat kimia berbahaya tadi, etilin glikol, dietilin glikol, etilin glikol butyl ether, itu ada di mereka. Jadi confirm. 60 persenan confirm, bahwa ini disebabkan oleh senyawa kimia tadi," kata Budi dalam konferensi pers, Jumat (21/10/2022).

Ia menjelaskan bila tiga senyawa tadi masuk ke dalam tubuh maka saat tubuh melakukan metabolisme, senyawa tadi akan berubah menjadi asam oksalat. Hal itu dianggap berbahaya.

"Kenapa berbahaya, asam oksalat kalau masuk ke ginjal, bisa jadi kalsium oksalat, kalsium oksalat kaya kristal kecil yang tajam-tajam. Sehingga kalau ada kristal kecil yang tajam-tajam di ginjal para balita kita ya rusak ginjalnya," kata Budi.