Indonesia Kecam Junta Militer Myanmar yang Serang Konser Musik hingga Tewaskan 80 Orang
ERA.id - Pemerintah Indonesia mengecam serangan udara yang dilakukan junta militer Myanmar terhadap konser musik yang digelar di Kachin.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan aksi tersebut tidak dapat diterima. Dia juga menyampaikan duka cita dan simpati terhadap korban dan keluarga.
"Tindakan kekerasan sekali lagi harus segera dihentikan. Indonesia menyampaikan agar pesan inilah yang harus segera disampaikan kepada Tatmadaw," jelas Retno dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (27/10/2022).
"Tindakan kekerasan sekali lagi harus segera dihentikan," tegas Retno.
Sebelumnya, Pesawat junta militer Myanmar disebut telah menjatuhkan sebuah bom di sebuah konser musik etnis minoritas di Negara Bagian Kachin pada Minggu (23/10/2022).
Aksi penyerangan melalui udara tersebut menyebabkan sedikitnya 80 orang tewas, termasuk musisi dan penyanyi yang sedang menghibur di wilayah utara Myanmar itu.
Dikutip dari The New York Times, konser tersebut digelar untuk memperingati 62 tahun Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO).
Dilaporkan ada sekitar 300-500 orang yang hadir dalam konser etnis itu.
Berdasarkan keterangan saksi, sekitar pukul 20.00 waktu setempat pesawat junta militer menjatuhkan empat bom dan menembak peserta konser.
PBB pun mengutuk aksi junta militer tersebut.
Mereka juga menilai aksi penyerangan tersebut tidak dapat diterima dan junta militer harus dimintai pertanggungjawaban.
Sementara itu, menurut junta militer, penyerangan udara itu merupakan aksi membela diri dari serangan pemberontak terhadap personelnya.
"Sebagai pasukan keamanan, mereka bertanggung jawab untuk memerangi pemberontak, yang penting untuk perdamaian dan stabilitas regional," jelas junta militer dikutip dari Reuters pada Rabu (26/10/2022).