Dukung Penerimaan Gambar Satelit, Indonesia Kini Jadi Pasar Bisnis Luar Angkasa
ERA.id - Produsen pesawat komersial berbasis Prancis, Airbus melihat bisnisnya di sektor militer dan luar angkasa mempunyai potensi pertumbuhan di Indonesia. Maka dari itu, Airbus menekankan kembali komitmennya untuk hadir di Indonesia.
Airbus percaya bahwa perkembangan sektor antariksa Indonesia memiliki potensi yang besar. Airbus pun siap memperluas kerja samanya untuk membantu Indonesia membangun ekosistem luar angkasa yang independen. Ia juga menekankan pentingnya kemitraan Airbus yang sudah terjalin lama di Indonesia.
Airbus sudah bertumbuh dan menjadi produsen pilihan untuk pesawat komersial, produk pertahanan, solusi luar angkasa, dan produk helikopter.
"Indonesia adalah mitra penting untuk Airbus, dan kami tetap berkomitmen penuh untuk memperkuat kemitraan lokal kami dalam mendukung pertumbuhan sektor kedirgantaraan Indonesia," kata Dani Adriananta, Airbus Chief Representative of Indonesia saat ditemui di Grand Hyatt Jakarta, Jl. M.H Thamrin, Gondangdia, Jakarta Pusat pada Selasa (1/11/2022).
Airbus mencatat kesuksesan di pasar helikopter dan pertahanan Indonesia dengan 150 helikopter dan 60 pesawat transportasi militer yang beroperasi.
Armada helikopter Airbus melayani berbagai misi, termasuk transportasi, utilitas, pencarian dan penyelamatan, layanan medis darurat, dan operasi kemanusiaan.
"Airbus mendukung produksi helikopter yang ada di Indonesia sebanyak 100 unit. Ini sudah diproduksi dari pasar dalam negeri maupun ekspor," ujar Vincent, Head of Asia-Pasific Airbus Helicopters.
Airbus juga telah mendukung sektor antariksa Indonesia, bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk mendukung kemampuannya dalam penerimaan gambar satelit.
Airbus percaya bahwa perkembangan sektor antariksa Indonesia memiliki potensi yang besar. Airbus pun siap memperluas kerja samanya untuk membantu Indonesia membangun ekosistem luar angkasa yang independen.
"Airbus saat ini menjadi pemimpin di segmen helikopter Indonesia. Dimana, Airbus memegang sepertiga dari armada helikopter dalam layanan negara," kata Dani.