Pengacara: Kuat Ma'ruf Tidak Pernah Ribut dengan Yosua Saat di Magelang
ERA.id - Penasihat hukum terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Kuat Ma'ruf, Irwan Irawan mengatakan, bahwa kliennya tidak pernah ribut dengan Brigadir J saat di Magelang, Jawa Tengah.
"Tidak pernah (ribut Kuat dengan Yosua di Magelang), tidak pernah sama sekali," kata Irwan Irawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (02/11/2022).
Bahkan, ketika dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta hingga di rumah Ferdy Sambo yang ada di Jakarta tidak pernah ada masalah. Keduanya sempat komunikasi dengan baik antara Kuat Ma;ruf dengan Brigadir Yosua.
"Malah perjalanan dari Magelang ke Jakarta itu, tidak pernah juga ada sesuatu yang terjadi. Sampai di Saguling itu sempat ngobrol, sempat berkomunikasi di depan rumah Saguling, sebelum ke Duren Tiga. Jadi nggak ada masalah," tambahnya.
Sebelumnya, asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Susi mengungkapkan Kuat Ma'ruf sempat ribut dengan Yosua saat di Magelang, saat menemukan Putri Candrawathi tergeletak di kamar mandi.
Keterangan ini disampaikannya saat menjadi saksi di persidangan terdakwa Bharada Richard Eliezer (Bharada E) di PN Jaksel, Senin kemarin (31/10). Namun, Ketua Majelis Hakim, Wahyu Iman Santosa menilai keterangan Susi ini aneh dan bohong.
Awalnya, Wahyu menanyakan bagaimana Susi bisa melihat istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tergeletak di kamar mandi saat di rumah Magelang.
"Saya (lagi) di dapur samping mau masuk ke dalam dapur. Om Kuat nyuruh saya dengan buru-buru untuk naik ke atas lantai 2 untuk mengecek keadaan ibu," kata Susi.
Hakim menanyakan lagi, kenapa Kuat menyuruhmu ke lantai? Susi menjawab tidak tahu. Tapi, begitu ada perintah, Susi mengaku buru-buru ke lantai dua dan melihat Putri dalam keadaan tergeletak.
"Saya buru-buru naik, terus nemuin ibu kayak tergeletak di kamar mandi dalam keadaan tidak berdaya, kaki dingin, badan dingin," ucap Susi.
"Saya teriak minta tolong, om-nya, 'om tolong om, om'. Terus apa, ibu sudah mulai reflek mendengar saya teriak-teriak, ibu berkata, 'jangan om Yosua' gitu. Tapi pas saya manggil gitu, yasudah saya manggil Om Kuat 'Om Kuat tolong ibu, tolongin ibu', baru Om Kuat naik ke atas," kata Susi.
Namun, majelis hakim Wahyu tidak menanyakan soal Yosua. Wahyu menganggap keterangan Susi Aneh atau tidak logis.
Susi tak menanggapi ucapan Wahyu dan melanjutkan ceritanya. ART ini mengatakan, Kuat Ma'ruf langsung ke lantai dua untuk melihat Putri Candrawathi.
"Saya teriak-teriak, terus (Kuat Ma'ruf) naik ke atas temuin saya sama ibu. Om Kuat nanya, 'Bi kenapa ibu?', 'saya nggak tahu om, sudah kayak gini', gitu. Ya habis itu, Om Yosua mau naik ke lantai dua tapi dihalau sama Om Kuat," kata Susi.
"Om Kuat sambil ngomong 'om diapain Ibu?' tapi Om Yosua ngomong 'saya nggak apa-apain ibu, saya mau ngomong yang sebenarnya, bukan begini kejadiannya'. Kalau sependengaran saya seperti itu. Tapi saya kan di lantai dua di kamar mandi masih sama ibu," sambung Susi.
Susi menjelaskan, dirinya meminta Kuat Ma'ruf dan Yosua untuk tidak ribut dulu. Dia meminta bantuan Kuat Ma'ruf untuk memapah Putri Candrawathi ke kasur